19. Tertembak!

1634 Kata

Kiran melirik Demitrio yang berkendara dalam diam. Kedua tangan Demitrio dengan lincah mengendalikan kemudi, sementara tatapannya lurus ke depan. Kiran amati, selama berkendara Demitrio tidak pernah memotong jalan kendaraan lagi apalagi mengebut. Demitrio adalah seorang pengguna jalan yang baik. Tidak salah memang kalau dirinya menjadi seorang polisi. "Om Demit," Kiran yang tidak tahan terlalu lama berada dalam keheningan, menyapa Demitrio. "Sudah saya katakan berulang kali. Jangan memanggil saya Demit. Saya juga tidak suka dipanggil om. Saya bukan om kamu," gerutu Demitrio kesal. "Sorry, Om. Kebiasaan dari kecil sih. Dulu kita 'kan musuhan." Kiran meringis. Sekarang pun masih sepertinya. "Itu karena kamu terus mengingat kata-kata si Rasya s****n itu." Demitrio berdecak. Asal mula Ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN