Setelah mereka berdua meluruskan kesalahpahaman dan saling mengungkapkan perasaan mereka, Sava menjadi lebih terbuka terhadap Bian dan juga sebaliknya. Hari ini setelah Sava menyelesaikan urusannya di Butik, Bian menawarkan diri untuk menjemputnya yang tentu saja disambut dengan senang hati oleh Sava. Masih ada sekitar satu jam lagi sampai Bian sampai di Butik, Sava memilih untuk menghabiskan waktunya untuk duduk di ruangannya sambi membaca n****+ yang selalu ada di dalam tas nya. Perhatiannya teralihkan ketika mendengar dering ponsel yang tergeletak di meja kerja nya, di layar muncul nama Risa. "Halo, ada apa Ris?" tanya Sava langsung setelah mengangkat teleponnya. "Masih di Butik gak?" "Masih, bentar lagi mau pulang. Kenapa? Belum waktunya fitting baju kan?" Sava mengecek kalender d