“ Apa kamu mencintai Firman?” Pertanyaan Mirza membuat Anisa terdiam untuk sesaat. Pertanyaan yang dirinya pun belum mengetahui apa itu cinta. Disa terlihat kesal terhadap calon suaminya itu. Pertanyaannya dianggap terlalu pribadi. Sedangan Firman malah memasang daun telinganya lebar – lebar. Firman ingin tahu isi hati Anisa. “ Maafkan kalau pertanyaan ini terlalu pribadi. Dan aku tidak memaksa untuk mendapatkan jawaban dari kamu,” jelas Mirza. “ Kalau itu, silahkan tanya sama mas Firman sendiri, Dan jawabanku adalah jawaban dia,” jelas Anisa sampai tersenyum. Mirza paham apa yang dimaksud oleh Anisa. Sungguh jawaban yang masuk akal menurut Mirza. Buat apa mencintai seseorang yang tidak mencintainya. Bagi Anisa, siapapun dia, selama mencintai dan menerima apa adanya keadaan Anisa, maka