" Akhirnya, demi untuk membiayai pengobatan mama, Ilena harus merelakan kegadisan Ilema hilang." " Seorang laki - laki berani membayarnya. Namun, Ilena harus melayaninya selam lima hari. Demi kesembuhan mama, Ilena pun terpaksa menyetujui syarat itu." " Ilena tidak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi dimasa depan, yang ada dalam pikiran Ilena saat itu, hanya kesembuhan ma-ma," ucap Ilena mengalhiri cerita hidupnya yang penuh dengan kesedihan. Semua orang yang hadir di situ meneteskan air mata. Bahkan umi Fatimah langsung memeluk Ilena dengan penuh penyesalan, karena telah memberikan nilai buruk, dan menganggap Ilena sebagai perempuan tidak baik tanpa mengetahui penyebab kenapa Ilena bisa jadi seperti ini. " Ilena tidak marah sama semua orang yang menganggap Ilena wanita penghibur