Sementara itu, Kesembuhan Anisa, dan kabar tentang kepulangannya kerumah Habibi terdengar oleh Rahel. Rahel terlihat begitu kesal. Dia bahkan membanting poncelnya yang baru saja menerima kabar tersebut dari Hera. " Sialan...kenapa tidak mampus perempuan itu, Gagal semua rencana gue." Rahel sewot sendiri. Hatinya begitu kesal dengan berita kesembuhan Anisa. Rahel langsung menghubungi Hasna, untuk menyetujui segala rencana Hasna yang ingin membalas dendam pada Habibi. " Hallo bu, saya setuju dengan rencana ibu. Yang penting singkirkan duri itu, agar Firman jadi milik saya," ucap Rahel dengan tegas. " Baiklah kalau begitu, tapi disini saya yang memegang peranan. Semua rencana saya yang ngatur dan jangan coba - coba untuk ikut campur," jawab Hasna. " Baik, saya setuju. Tapi ingat, jangan