Wasiat Amira

1391 Kata

" Maaf mak, apa yang diceritakan mak itu benar?" tanya Ilena ingin meyakinkan dirinya dengan cerita dari mak Darsih. " Mak berani bersumpah Neng, mak mengatakan kebenaran bukan hanya karangan belaka, tapi mak tidak memaksa neng Ilena harus percaya sama mak," jawab mak Darsih. Ada ketulusan yang terpancar dari mata wanita tua itu. Ketulusan yang kasih sayang seorang ibu pada putrinya. Namun sekali lagi mak Darsih hanya bisa menyimpa perasaannya itu dalam - dalam. Sementara Fariz menatap Ilena yang masih terdiam, tangannya memegang jemari Ilena. Fariz pun masih belum yakin dengan cerita mak Darsih barusan. Namun, hal yang membuat Fariz tidak menganggap bohong cerita mak Darsih adalah tentang Foto itu. Karena mak Darsih begitu mengenal Amira hanya dalam sekali melihat wajah di foto itu. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN