My Handsome Fake Nerd # Bully #

2873 Kata
⚠️Bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️Mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . Authour Pov Di kamar yang sangat luas dan besar itu terlihat seorang gadis yang masih setia dengan selimut tebal nya yang membalut tubuh kecilnya. Namun matahari yang menyelinap masuk melalui jendela kamarnya yang tirai nya sudah tersingkap itu membuatnya membalikan tubuh dan semakin mempererat pelukannya terhadap selimut yang membungkus nya. Sang kakak yang bertugas membangunkan sang adik tersenyum melihat gadis manis itu hanya melenguh tanpa membuka mata setelah itu justru yang dia lakukan semakin memperbaiki tidurnya kembali. " sayang ayo bangun skarang sudah jam 07:35 bukankah kau akan ke kampus jam 10 nanti " kata seorang wanita. " unnie, aku masih mengantuk " ucapnya dengan suara serak nya khas bangun tidur. " bukannya kau juga janji akan menjemput teman mu dulu untuk berangkat bersama bagaimana kalau saja dia menunggumu terlalu lama " Karena ucapan terakhir seorang wanita yang sudah dianggapnya unnie itu membuatnya dengan refleks terbangun dari tidurnya. Jennie Pov Saat aku mendangar perkataan unnie ku yang merupakan calon kakak iparku itu aku langsung saja terbangun dari tidurku dan langsung mendudukan diri hingga aku merasakan kepalaku yang berdenyut berdenyut sakit. " minum dulu air putih nya setelah itu mandi dan turun ke bawah untuk sarapan semua orang sudah menunggumu " sambil mengusap kepalaku dengan sayang. " iya unnie " setelah mendengar jawabanku jisoo unnie segera berlalu untuk keluar dari kamarku. Ya, dia jisoo unnie calon kakak ipar ku. Setelah merasa kesadaranku sudah terkumpul dengan baik aku segera melangkah kan kaki ke kamar mandi untuk segera mandi. Kemudian aku pun bersiap siap dan turun ke bawah dari jauh aku sudah bisa melihat semua orang yang sedang duduk mengelilingi meja makan. " pagi semua " setelah itu mengelilingi semua orang untuk memberikan ciuman selamat pagi di pipi. " pagi sayang apakah tidur mu nyenyak " tanya daddy membuat aku hanya bisa tersenyum simpul dan mengangguk kan kepala. " daddy apa boleh hari ini aku berangkat ke kampus bersama taehyung saja " aku bertanya dengan harap harap cemas. " baiklah, tapi tetap ke apartemen temanmu itu kamu di antar oleh sopir, karena kebetulan pagi ini kami semua ada meeting mendadak daddy tidak terima penolakan " kata daddy setelah melihat ku akan membuka mulut untuk protes dan pada akhirnya aku hanya mengangguk. Setelah sarapan kami semua berangkat dan berpisah untuk menjalankan aktifitas masing masing dan aku berangkat terlebih dahulu dari pada yang lain. " bye sayang hati - hati kalau terjadi sesuatu hubungi daddy segera kau mengerti? " kemudian mereka mengecup dahiku satu persatu. " ok daddy I love u " kemudian mobil pun melaju menuju apartemen taehyung. Tidak membutuhkan waktu yang lama agar sampai pada tujuanku karena memang jaraknya cukup dekat. Setelah sampai sopir suruhan daddy masih menungguku untuk mengetuk pintu. Tokk.. Tokk.. Tokk.. Tanpa menunggu waktu lama pintu terbuka menampilkan presentasi seorang pria yang berperawakan tinggi, putih dan sangat tampan astaga apa dia seorang dewa?. Aku terpaku di tempatku berdiri sambil timbul berbagai pertanyaan apakah sungguh dia taehyung pria culun dan kutu buku itu menurut ku sangat tidak mirip. " heii jane..jane " aku tersadar ketika dia menepuk bahuku. " ehh...hehehe " aku menggaruk tengkukku yang tak gatal sungguh aku malu karenanya. " masuklah jane aku belum sarapan dan mandi ini masih terlalu pagi untuk berangkat kau tak apa kan jika berangkatnya jam 09 nanti lagi pula jarak dari sini ke kampus tidak terlalu jauh " kata taehyung. " iya tae tidak masalah " aku melihat sopir yang mengantarku sudah tidak ada, mungkin saja setelah melihat taehyung keluar dia langsung bergegas pergi. Aku mengikutinya dari belakang setelah di persilahkan masuk hmm tempat nya tidak terlalu buruk, ini lumayan luas dan ruangannya juga bersih dan nyaman itu lah yang aku lihat saat pertama kali masuk. Taehyung berhenti mendadak sehingga aku menabrak punggung kokohnya itu. Dugh.. " awww.. kenapa berhenti mendadak sih tae? " tanya ku dengan tangan yang masih mengusap kening ku. " maaf jane apakah sakit? aku hanya ingin bertanya padamu apa kau sudah sarapan kalau belum ayo sarapan bersamaku kebetulan pagi ini aku memasak nasi goreng " kata taehyung. Aku menganggukkan kepala dengan antusias walaupun sebenarnya aku sudah sarapan tapi aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini. Kata mommy dan daddy jangan pernah menolak rejeki apa lagi ini di buat oleh taehyung sendiri lumayan kan bisa mencoba masakannya hihihi. " kalau begitu ayo ikut aku sarapan setelah itu kau bisa menungguku sambil menonton saat aku mandi nanti agar kau tidak bosan " katanya dengan menampilkan box smile nya di pagi hari. " apakah tidak masalah menemani mu sarapan seperti ini " tanyaku malu malu bagaimana pun juga ini pertama kalinya aku sarapan pagi bersama pria yang bukan oppa ku. " aku justru sangat senang karena ada yang bisa menemaniku sarapan selama ini aku selalu saja makan sendiri itu sungguh tidak enak " katanya dengan lesu membuat aku sedikit bersalah karena pertanyaan ku tadi. Kemudian dia tersenyum kembali dan memberikan sepiring nasi goreng buatannya di hadapanku setelah aku mendudukkan diri di kursi. Aromanya sungguh harum dan kelihatannya menggugah selera tanpa membuang waktu aku langsung menyendok dan memakannya. " umm.. ini sangat enak tae apa kau yang memasak ini? " tanyaku dengan penuh semangat. " iya jane terimakasih atas penilaianmu aku sungguh senang kalau kau menyukainya " dia dengan box smile nya. Tanpa di perintah tangannya terulur dan mengusap kepalaku. " makanlah dengan pelan jane aku tidak akan mengambil makananmu " ku rasakan pipiku memerah astaga apa aku baru saja tersipu karena perlakuan manis taehyung padaku. " jangan gila nini sadarlah taehyung hanya menganggapmu teman " Setelah makananku habis aku segera bangkit untuk membersihkan piring yang kupakai tapi sebuah tangan merampasnya dariku. " aku akan mencucinya kau bisa menunggu di depan sambil menonton jane " aku hanya mengangguk dan berlalu. Kurang lebih setengah jam aku menunggu taehyung hingga akhirnya yang aku tunggu pun keluar dari sebuah ruangan yang ku yakini itu adalah kamar taehyung. " ayo jane kita berangkat sekarang saja supaya bisa bersantai sedikit di kampus " katanya sambil melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Kami pun keluar dari apartemen taehyung dia meninggalkan ku sebentar hingga datang dengan mengendarai motor walau pun motornya biasa saja tetap saja dia terlihat tampan. " astaga jennie apa yang kau pikirkan " Aku menggelengkan kepala guna menghilangkan pikiran aneh ku. " apa kau bisa naik motor jane " sambil menyodorkan helm padaku tapi aku langsung menggelengkan kepala pertanda bahwa aku tidak tau cara memakainya dan belum pernah memakai motor. " ini adalah pertama kalinya aku akan mencobanya " ucapku antusias sambil membiarkan taehyung memasangkan helm di kepalaku karena aku tidak tau cara menggunakannya. Aku sedikit menunduk agar taehyung bisa memasangkan helm padaku, aku terpaku melihat wajah taehyung yang begitu dekat dengan wajahku saat ini, bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat. Aku rasa wajah ku memanas melihat nya dengan jarak sedekat ini. " sudah jane ayo naik kenapa kau malah melihatku begitu apa ada sesuatu yang aneh di wajahku " dia bertanya sambil meraba wajahnya. " ngg..ii..itu tidak ada tae aku hanya kepikiran tugas tadi " aku menjawabnya sambil berlalu untuk duduk di jok belakang motor agar dapat menutupi kegugupanku. Sebelum motor di jalankan, taehyung menyarankan agar aku berpegang padanya takutnya aku bisa saja jatuh, bagaimana pun ini kali pertama ku menaiki motor. Aku segera berpegangan pada baju yang di kenakan taehyung. " kau bisa saja terjatuh jika cara berpegangmu seperti itu " ucapnya sambil menarik tanganku dan melingkarkan ke pinggang nya dengan erat. Aku langsung tersenyum melihat perlakuan manisnya pada diri ku entah kenapa jantungku sangat berisik semoga saja taehyung tak mendengar nya. Baru saja tiba di parkiran kampus, kami sudah menjadi bahan tontonan dan ejekan orang orang yang ada di sana. " wah coba lihat, bukankah itu si cupu yang datang bersama mahasiswi baru itu " " mereka cocok sih yang satu cupu yang satu miskin " " hmm..gila tuh cewek siap siap aja jadi bahan bullyan juga padahal pertama masuk juga di antar sama cowok ganteng dan kaya kenapa skarang malah sama si culun " " cantik sih tapi sayang miskin udah gitu mainnya sama si cupu lagi " " kasian bangat pasti tidak ada yang mau berteman dengannya makanya dia berteman dengan nerd itu " Aku hanya mendengarnya saja dan mengikuti langkah taehyung menuju ruangan sambil sesekali bercerita apa saja walau pun itu tidak penting asalkan aku tidak mendengar ocehan mereka. Belum saja kami sampai di ruangan yang akan kami gunakan ketika masuk mata kuliah hari ini, di tengah perjalanan kami di cegat oleh sekumpulan senior yang pernah membully taehyung kemarin di kantin kampus. Taehyung Pov Belum saja sampai di tujuan kami sudah di cegat oleh jinyoung Cs kalau hanya aku sendiri tidak masalah tapi yang jadi masalah sekarang aku bersama jennie gadis manis dan polos ini bagaimana aku bisa tenang. " sunbae aku akan menyerahkan uang yang kau minta kemarin " kataku to the point. " sayang sekali hari ini aku tidak tertarik dengan uang mu tapi aku tertarik dengan gadis yang bersamamu " katanya sambil mendekati jennie. Belum sempat dia menyentuhnya aku langsung menarik pergelangan tangan jennie agar dia berlindung di belakang tubuh ku saat ini entah kenapa aku sungguh sangat tidak rela jika dia harus di sentuh orang lain selain aku saja yang menyentuhnya. " maaf sunbae tapi dia tidak ada urusannya dengan kita " kataku lagi. " wah wah lihat ini nerd kita sekarang mencoba untuk menjadi pahlawan untuk gadis miskin ini kau tau gadis sepertinya banyak di club malam jadi untuk apa melindunginya sekarang juga berikan dia padaku " kata jackson yang meraih jennie dari ku. Tanpa aba aba mereka memukuli ku di koridor kampus semua yang melihat tidak ada yang mau membantu hanya menonton saja. Bugghh... Bughhh... Bughhh.. Arghh.. " YAKKKK.. kalian berhenti atau aku akan melaporkan perbuatan kalian " aku tau itu suara jane hanya dia yang mau membelaku tidak ada yang lain. " gadis manis tidak usah membela lelaki nerd itu, lebih baik ikut saja pada ku aku akan memberikan semua yang kau inginkan " ku lihat jinyoung yang mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi jennie sayangnya sebelum itu terjadi dia sudah berteriak ke sakitan. Arghh... " Yakk.. lepaskan tangan mu dari tanganku gadis sialan " katanya dengan keras. " siapa yang menyuruhmu memegang pipiku " tanyanya dengan polos tapi jangan lupakan tangannya belum melepaskan tangan jinyoung. " kau salah lihat aku tidak akan memegang pipimu, tidak usah besar kepala " katanya setelah itu dia mendorong jennie hingga gadis itu jatuh tersungkur ke lantai kantin yang kasar. " kau tidak apa jane " tanyaku khawatir sambil melihat seluruh badannya kalau saja ada yang terluka. " ckk..pagi ini cukup sampai di sini kalian terselamatkan dengan jam perkuliahan yang sebentar lagi masuk " kata bambam. Setelah mengatakan itu mereka berlalu dari hadapan kami aku dengan cepat membantu jane berdiri. " mau ke Unit kesehatan dulu " aku menawarkan sambil memapahnya untuk berjalan. " tidak tae, aku ingin ke kelas saja sebentar lagi jam pertama masuk lagian ini tidak terlalu sakit " dia tersenyum sangat manis padaku. Baiklah rasanya itu adalah obat terbaik setelah kejadian tadi aku hanya bisa membalas senyumannya. Kami pun segera masuk dan duduk dengan teratur di kursi tak berselang lama dosen masuk dan kami memulai perkuliahan. Tidak terasa tiga jam berlalu dan tiba waktunya untuk pulang kebetulan hari ini mata kuliah yang kami program hanya satu. " jane hari ini kau mau langsung pulang atau mau ikut bersamaku " tanyaku sambil merapikan buku yang ada di atas mejaku setelah itu memasukan bukuku ke dalam tas kemudian menoleh padanya menunggu jawaban. " aku akan ikut dengan mu tae, lagian sabtu besok kita tidak punya jadwal kuliah, jadi tidak masalah menghabiskan waktu bersama " katanya dengan mata berbinarnya. " baiklah tapi kau harus pulang ke rumahmu terlebih dahulu dan izin kepada daddy dan mommy mu kalau kau akan ikut dengan ku jalan jalan " dia menganggukkan kepalanya dengan semangat setelah itu menarik tangan ku agar segera keluar dari ruangan dan berjalan menuju parkiran. " ayo tae jalan kan motornya dengan cepat, aku tidak sabar lagi untuk menghabiskan waktu bersama denganmu " aku secara mendadak menghentikan langkah ku karena mendengar perkataan Jennie. " sungguh ? " tanya ku ingin menggoda nya. " ma ...maksudku ya menghabiskan hari liburnya kan sayang kalau di lewatkan bukannya itu harus di pergunakan dengan baik " kulihat pipinya merona. Astaga aku sungguh ingin menggigit pipi itu tanpa sadar aku berjalan ke arahnya dan memegang pipinya yang sangat halus dan kenyal ini saat tersadar dengan perlakuanku aku segera menarik tanganku dengan cepat. " maafkan aku jane, aku tidak bermaksud-" belum saja ucapanku selesai dia langsung berlari menjauh menuju parkiran sehingga mau tak mau aku mengikutinya dengan cepat. Tanpa berbicara aku segera mengeluarkan motorku dan menghampirinya. " naiklah jane, aku akan mengantarmu terlebih dahulu " setelah merasakan dia sudah duduk dengan nyaman aku segera melajukan motorku menuju mansion keluarga kim. Setelah sampai pintu gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka secara otomatis dan aku memasukkan motorku sampai kepekarangan mansion luas itu kemudian menunggu jennie turun. " makasih tae, ayo mampir dulu sekalian makan siang dan tunggu aku biar kita langsung berangkat bersama " ucapnya sambil menundukkan wajahnya. " kau masuklah dan istrahat terlebih dahulu jane, aku akan menjemputmu nanti sore" jawabku sambil tersenyum padanya. " taa .. tapi tae kau kan bisa mampir dulu sekalian kan kasian kalau bolak balik biar hemat bensin " tentu saja aku tau gadis di depan ku ini sedang membujuk ku. " tapi- " belum sempat aku menyelesaikan ucapanku sebuah suara mengagetkan kami. " loh kenapa kalian tidak masuk, babby ayo ajak taehyung mampir dulu sayang sekalian makan siang kebetulan mommy masak banyak ayo nak masuk " itu mommy kim. Karena merasa tidak enak aku pun segera masuk mengikuti mommy kim dan jennie untuk masuk kedalam. Saat tiba di ruang tamu aku melihat kakak ketiga jennie yang dinginnya minta ampun sedang duduk dengan tab yang ada di tangannya, mungkin sedang bekerja mereka semua kan punya pekerjan sendiri. Karena terlalu hanyut dengan pikiranku aku sampai terkejut dengan suara teriakan Jennie. " oppa, nini rindu apa oppa tak rindu padaku? " tanyanya sambil mengerucutkan bibirnya. " Astaga kenapa dia sangat lucu dan imut secara bersamaan? Aihh aku sungguh ingin mencubit pipinya. No sadar Tae buang pikiran itu jauh-jauh, Jennie itu definisi gadis sempurna Sudah kaya, cantik, manis, baik, pintar lagi jadi Sudah pasti banyak yang menginginkannya. Kalau kamu? Huft " " tae ... tae .. oppa " dia berteriak di depan ku. " astaga jane jangan teriak teriak " kataku menatapnya. " siapa suruh oppa melamun dari tadi sampai tidak duduk di sofa dipanggil juga tidak merespon sebenarnya apa yang oppa sedang pikirkan " jennie bertanya sambil menatapku intens. " aaa.. aku tidak memikirkan apapun jane " ucapku dengan sedikit gugup, takut tertangkap basah kalau aku memandangnya sedari tadi. " ya sudah ayo kita makan dulu tadi mommy memanggilmu tapi kau tidak meresponnya " ucapnya dan memang tanganku membawaku menuju keruang makan dimana disana semua orang sedang duduk dengan rapi, sungguh aku sangat gugup dan canggung. " ayo duduk tae " setelah itu akupun duduk kemudian makan siang dimulai tanpa suara. Setelah semua selesai kami berkumpul diruang kelurga dan berbincang bincang kemudian jennie membuka suara. " daddy aku..aku... ingin- " sebelum jennie menyelesaikan ucapannya aku langsung memotong pembicaraannya. " begini om sebenarnya aku ingin mengajak jennie jalan karena kebetulan sabtu besok tidak kekampus hari ini aku berencana mengajaknya kepantai, tapi itupun kalau om, tante sama hyung mengizinkan " aku harap harap cemas menunggu jawaban mereka. " baiklah aku mengizinkanmu asalkan kau bisa menjaga jennie dan membawa dia kembali pulang tanpa lecet sedikit pun, kau mengerti? " kata daddy jennie dengan dingin. " iya siap om, aku akan pastikan jennie aman saat bersama ku " jawabku dengan penuh keyakinan. " panggil daddy saja jangan om, itu sangat mengganggu dan aku merasa sangat tua " katanya membuat ku seketika tersenyum. " iya daddy terimakasih " ucapku. " sekarang nini siap - siap sayang kasian taehyung kalau menunggu kamu terlalu lama dia juga butuh bersiap " kata mommy kim pada jennie. " iya mommy, tae tunggu sebentar ya " katanya membuat aku menganggukan kepala dengan antusias. Tanpa menunggu lama Jane muncul melalui lift dengan senyum gummy nya. " nini pergi dulu dad, mom, oppa " sambil berpamitan pada keluarganya. " berhati hatilah kalian apalagi kau tae daddy punya banyak musuh dari pesaing bisnis jadi kau harus selalu siaga melindungi jennie " peringatan daddy kim. " pasti daddy " jawabku meyakinkan. Kami pun segera keluar menuju motor ku namun sebelum berangkat daddy jane menghampiri kami. " tae bawalah mobil, bukannya daddy tidak suka dengan motor mu hanya saja daddy khawatir jika kalian kemalaman nanti bagaimana pun juga diluar sangat dingin ketika malam " benar juga yang daddy kim katakan kalau hanya aku tidak masalah hanya saja sekarang aku bersama jennie. " tapi.. - " baru saja aku mau protes namun terpotong dengan ucapan daddy jennie. " iya atau tidak pergi sama sekali " katanya. " baiklah daddy " kami pun berlalu menggunakan mobil. Unknow Pov " star play the game " dengan senyum mengembang disertai seringaian licik yang terpampang jelas diwajah tampan nankejam itu. " jadi aku harus mulai dari siapa terlebih dahulu hmm nanti saja kupikirkan, sekarang saatnya istrahat karena kita akan memulainya besok saja" Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN