Aarav baru saja menerima telepon dari pengadilan yang mengatakan kalau sidang pertama akan dilakukan 3 hari lagi, kalau Aarav tidak datang maka ia bersedia untuk bercerai dengan Ranaya. Tidak pernah ada di benaknya kalau ia akan masuk pengadilan untuk mengurus perceraian dengan pasangannya, impian memiliki hubungan yang seumur hidup hanya tinggal kenangan, kini dirinya akan menjadi duda dan berpisah dengan wanita yang ia cintai, tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mempertahankan hubungannya dengan Ranaya, utuk menghubungi wanita itu saja ia tidak bisa, bahkan ayahnya sendiri sangat setuju kalau Aarav berpisah dengan Ranaya, sama sekali tidak ingin mendukung putranya untuk menyelamatkan hubungan pernikahannya. Aarav bangkit dari kursi kebesarannya, ia tidak boleh kalah, ia harus tetap berj