Bab 33. Takdir yang Enggan Bersatu

1837 Kata

Akhir yang tidak menyenangkan. Akibat pekerjaan pagi tadi, sekarang aku tidak bisa tidur dengan tenang. Perutku terasa sangat sakit, pinggangku keram. Beberapa kali aku tidak bisa menahan suara ringisan itu keluar karena saking sakitnya. "Aduh, sakitnya" Aku mengambil air di samping tempat tidur. Sialnya lagi, sudah tidak ada persediaan air. Membuatku mau tidak mau keluar dan menuju dapur untuk mengambil air. Mumpung Danita tidur juga. Daripada terus di salahkan dan di siksa dengan mudah olehnya. Bahkan berjalan pun rasanya susah bagiku. Bagian perut bawahku terasa keram dan sakit. Aku berpapasan dengan Nia yang baru turun dari tangga. "Ada apa, Cinta? Kenapa jalanmu seperti itu?" Tanya Nia, berjalan dengan cepat menghampiriku. Aku mengabaikan Nia, fokus menuju dapur. Lagipula pada a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN