Padahal kita sudah sampai di rumah, sudah keluar dari mobil juga, tapi entah mengapa aku merasa tidak pantas lagi untuk menempati rumah ini. Meski bagaimana pun aku masih punya harga diri, sebagai seorang perempuan. Nia sudah mengeluarkan koper dari bagasi, dan juga sudah memasukkannya ke dalam rumah. Beberapa penjaga yang laki juga sudah tidak ada di mobil, sedangkan aku masih saja berdiam diri di luar rumah. "Ada apa, Cinta?" Tanya Nia. "Jawab aku dengan jujur, perempuan itu kan?" Tanyaku. Nia seperti tegag, ekspresinya berubah. Ia sengaja tidak mendengar dan malah melihat ke arah lain. Dengan melihat reaksi Nia yang seperti ini saja sudah membuktikan kalau aku benar. "Tolong antar aku kemana pun. Aku tidak mau di sini. Dan ingat, jangan bawa mereka. Cukup kamu saja" Ucapku, tanpa