"Ma-manfaatkan seperti apa maksudnya?" Arumi bingung. Saga hanya tertawa, "Apapun..." "Bahkan jadi patung pun aku mau. Misal kamu minta aku berdiri tegak di ruangan ini," Saga tersenyum. Arumi tertawa, "Jadi patung di sini? Terus untuk apa?" "Pajangan? Atau.. Mmm.. Siapa tahu kamu kangen aku, ada patung yang mirip untuk obat rindu.." Saga tergelak dengan maksud bercanda. Arumi mengatupkan bibirnya. Ia kembali teringat rasa kangennya. "Kenapa kamu diam?" Saga bicara perlahan. "A-aku.." Arumi menunduk. Saga kembali tersenyum, "Jangan malu malu, bicara saja. Ada apa?" Arumi mengangkat kepalanya, "Ke-kemarin ada urusan apa sampai sore? A-apa hari ini juga?" Saga tergelak, "Kenapa? Tidak mau aku pergi? Kangen?" Arumi langsung malu sendiri. Ia membalikkan tubuhnya hingga membelaka