Almira menarik nafas panjang, "Kurang lebih sama." "Apa yang terjadi?" Dian mencoba memancingnya. "Awalnya sama, dia mengirimkan pesan yang memujiku dan banyak hal..." ungkap Almira sambil mengenang kejadian setahun lalu itu." "Aku tidak terpikirkan macam macam, dipikir ya memang dia baik baik saja," Almira melanjutkan ceritanya. "Selain itu, harus diakui kalau orangnya tampan dan menarik. Sedikit banyak aku juga mendengar kalau karyawan perempuan menyukainya." "Mungkin aku juga terlalu polos. Jadi saat itu, mmm.. Aku meresponnya."" jelas Almira. "Setelah dari situ, mulailah sikapnya lebih agresif. Misalnya mengantarkan pulang atau menjemput sebelum ke kantor. Jujur, dalam pikiranku itu semua hanya bentuk kebaikan. Bukan sikap seseorang yang sedang melakukan pendekatan ataupun suk