Arumi menatap dirinya sendiri di depan cermin, pakaian yang dikenakannya indah sekali. Ia melengkapi gaun yang dipilih kakaknya itu dengan sepasang sepatu berhak pendek berwarna putih. Lalu tambahan dua anting mutiara kecil. Rambutnya ia urai rapi dengan jepit kecil di sisi kiri dan kanannya. Ia juga mengenakan make up tipis yang membuat wajahnya segar. Mata bengkaknya sudah menghilang. Wajahnya terlihat berseri seri di depan cermin itu. Sepertinya cukup. Semoga penampilanku tidak memalukan di hadapan sahabat papa dan kakak. Tok, tok, tok.. Arumi berlari ke arah pintu dan membukakannya. Ternyata papa dan kakaknya. "Disa.. Kamu cantik sekali," Ardika memuji putrinya. "A-apa aku tidak memalukan?" Arumi ragu bertanya. Tama tertawa, "Kamu super gorgeous! Tidak memalukan."