Arumi menengadahkan kepalanya. Penglihatannya sedikit berbayang karena air mata. Bayangan matanya memperlihatkan seorang lelaki yang sekilas terlihat berwajah tampan dengan ramah mendekatinya. Lelaki itu mengenakan setelan jas yang terlihat mahal. Si-siapa dia? Kenapa tahu namaku? "I-iya, saya, saya Arumi," jawabnya perlahan sambil menggosok matanya. "Si-siapa ya?" "Akhirnya, kakak bisa bertemu denganmu. Arumi, aku kakakmu, Tama. Arkatama Kalingga," ucapnya. "Ka-kak?" Arumi terkaget kaget. Di belakang lelaki itu, muncul lelaki setengah baya yang kharismatik dan juga terlihat tampan, "Arumi, putriku. Ini papa, papamu. Ardika Kalingga." "Pa-pa? Ka-kak?" Arumi tak percaya. Yang lebih membuatnya kaget adalah ketika mendengar nama Kalingga terucap. Itu adalah nama keluarga konglomerat