Dhafin membanting pintu mobilnya kuat-kuat, tanpa peduli dengan teriakan Kela yang memanggil namanya, Dhafin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Iya, dia sedang marah. Biarkan saja Kela berpikir tentang dirinya yang kekanak-kanakan, yang penting sekarang dia sedang marah. "Ngapain sih pake pelukan segala. Mereka pikir gue suka??" Dhafin sedang bertanya pada angin. Dering handphonnya berbunyi. Dhafin melirik sebentar pada benda pipih itu. Nama Kela tertera di layar. "Argghh," teriaknya dengan kesal saat bayangan Danar memeluk Kela. Sepuluh kali lebih Kela menelpon baru Dhafin memutar arah mobilnya untuk kembali ke toko Kela. Dia memarkirkan mobilnya di tempat yang sama dari sebelumnya. Melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk mencari keberadaan Kela. Saat telah membuka pintu ruanga