Baru saja Mita merasakan kebahagiaan yang luar biasa semalam tiba-tiba keadaan berubah kembali. Sesampainya Ali di Bogor sikapnya kembali seperti semula yang tidak memberikan kabar sudah sampai atau belum dan juga susah untuk di hubungi. Untuk yang kesekian kalinya Mita dibuat kesal oleh suaminya. Dikala ia sedang membutuhkan suaminya untuk sekedar berkeluh kesah tetapi suaminya tak pernah ada waktu untuknya. Dikala rindu mendesak dalam d**a, Ali seakan acuh dan tak peduli dengannya, padahal yang hanya diinginkan Mita adalah mendengar suaranya saja sebab itu sudah menjadi obat rindu paling mujabar untuk saat ini. Tetapi harapannya terus-menerus sirna sehingga membuatnya tak ingin berharap lagi. Mita berusaha menghalau semua rasa kesal yang mendera dirinya terhadap Ali. Ia sekarang memanta