Di masa-masa kehidupan rumah tangga Mita yang kelam dan bagaikan pengemis akan sebuah cinta dan kasih sayang dari suaminya. Mas Is semakin memberikan perhatian luar biasa, seolah-olah ia adalah penolong dan juga malaikat bagi kesakitan, kekecewaan dan air mata yang di keluarkan. Selama perjalanan pulang ke Pekalongan, ia benar-benar merasakan lelah yang luar biasa karena kejadian menyakitkan kemarin. Kejadian yang membuat Mita hampir terpelanting sungguh membuat hatinya hancur, ia tak menyangka suaminya akan melakukan hal yang menyakitkan seperti itu. Belum lagi semakin hari suaminya itu semakin posesif dan semakin banyak pikiran negatif yang bersarang di otak liciknya itu. Semua yang dilakukan Mita, apapun itu dan bagaimana caranya pun itu sangat tidak berarti bagi Ali.
Terkadang Mita di
