41. Si Merah

1485 Kata

Badanku lelah bukan main setelah menempuh perjalanan Jakarta – Wina kurang lebih enam belas jam. Tulang-tulangku seperti mau rontok, belum lagi udara di sini cukup kontras dengan udara di Jakarta. Mas Dilan sampai Wina sudah dari tiga hari yang lalu. Rencana terbang satu hari setelah Mas Dilan berangkat tidak jadi karena jadwal tidak memungkinkan. Kata Mas Dilan tidak apa-apa, dia malah bisa istirahat lebih lama. Setelah mengambil koper, aku berjalan pelan keluar Bandara. Mas Dilan bilang, dia akan menunggu di kursi tunggu yang ada di dekat pintu keluar. Setelah keluar pintu, aku celingukan. Aku tidak mendapati Mas Dilan ada di mana pun, jadi aku memutuskan untuk duduk di kursi kosong. Aku merentangkan tangan untuk meregangkan otot-ototku. Rasanya aku ingin segera berendam di air han

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN