Agnes mengangkat alisnya bingung, “Bagaimana kamu tahu kalau aku meminum wine?” pertanyaannya yang membuat Brice semakin ingin memakannya saat ini juga. Brice merapatkan tubuh mereka kembali, pria itu berbicara tepat di depan bibir Agnes dan melumatnya sesaat lalu melepaskannya lalu berkata, “Karena bibirmu sangat manis dan…” bisik sengau Brice dan menurunkan ciumannya di tengkuk leher Agnes, membuat Agnes mendesis, meremas tangannya di lengan keras pria yang saat ini tengah merengkuhnya. “Please jangan pernah menyentuh wine milikmu, karena malam ini aku menginginkanmu seutuhnya,” ucap Brice tepat di atas leher Agnes. “Euhm…. Ah…” Brice sengaja tidak memberitahukan kepada Agnes apa niat pria yang saat ini sedang ia temui. “Bisakah kau membawaku sekarang?” Agnes merasa dirinya tidak bi