Wanita cantik itu segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, berharap ingatan itu segera terhempas. Sementara dia menunggu dengan pandangan yang tetap terfokus pada pintu masuk, Agnes membelalakkan matanya begitu menangkap sosok pria yang saat ini baru saja masuk. Agnes merasa dadanya berdebar dengan cepat. Berharap dia salah mengingat, berharap ini hanyalah halusinasinya. Namun, wajah itu terlalu jelas di dalam ingatannya. Pria yang sudah membuatnya tidak berdaya di bawah kungkungannya. Darahnya kembali berdesir melihat tubuh tegap pria itu. Saat Agnes hendak menoleh ke arah lain agar pria itu tidak menyadari kehadirannya, terlambat sudah. Tatapan mereka saling bertemu. Deg deg deg Jantungnya berdetak semakin cepat saat melihat senyuman pria itu, senyuman yang membuatnya tidak berd