18. When

1254 Kata

“Aku akan memegang tangan Botak kayak gini, biar kalau nanti Botak jatuh, Botak nggak jatuh sendirian. Aku akan ikut jatuh.” Mila   ♫ ♫ ♫   “...Aku harus apa?" "Tenangkan dirimu!" bentak suara dari seberang. "Kamu ini laki-laki! Jangan cengeng! Sekarang kamu di mana?" Mahiro bahkan tidak bertanya apa yang kedua adiknya lakukan malam-malam begitu di luar rumah. "Lurusan tanah lapang, depan toko baju Rabana, seberang toko Asus." Terdengar decakan. "Aku akan ke sana. Terus hubungi nomor Mila. Kamu jangan ke mana-mana. Tetap di sana." Arata mengangguk. "Aku mengerti." Dia kemudian jongkok, memeluk tubuh sambil terus menghubungi Mila. Setiap air matanya yang keluar, dia hapus, tapi walau terus dihapus, buliran bening itu terus membasahi pipi. Dia selalu cengeng kalau menyangkut Mila.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN