“...Aku menyukai orang itu, tapi takdir mempermainkanku...” Rena ♫♫♫ “Kakak Kelas?” Rena tersenyum, akhirnya penantiannya terbayar. “Arata...?” Dia mengambil kertas pembungkus permen karet lalu meletakkan permen karet di mulutnya ke sana. “Kamu sibuk selama seminggu ini?” Mata Arata berkedip-kedip, lantas dia duduk di depan Rena, meletakkan kotak bekal di antara mereka. “Iya, sedikit sibuk.” “Sampai nggak ikut klub Sains?” “Hemm, maaf. Apa kak Abizar marah karena aku sering absen?” Rena menggeleng, lalu membuka bekal yang telah disodorkan Arata. “Enggak. Abizar, kan ketua OSIS, jadi dia mulai sibuk rapat untuk persiapan lomba menyambut 17 Agustus.” Menatap isi bekal, Rena terlihat senang. “Wah... Ini makanan kesukaanku, nasi goreng. Ini sosis ya? Kok bisa dibentuk kayak gurit