Kecupan berdarah

1698 Kata

Zay lengah. Si jelek rupanya masih punya upaya yang tersisa untuk melakukan sebuah tindakan. Ketika suara itu terdengar, lantas Zay melemparkan dirinya sendiri sebagai tameng. Sebab peluru itu dia yakin akan mengenai kepala Noir jika saja tidak dihentikan. Peluru panas itu berhasil menggoresnya. Darah mengalir deras dari tangannya. “Cih masih bisa bertingkah so keren rupanya.” Seru pria itu. Sementara itu, Noir mengalihkan seluruh atensi miliknya pada Zay yang memegangi tangannya. Pria itu sudah cukup begitu menyedihkan jika dia ditinggalkan begitu saja, kemungkinan untuk selamat adalah kurang dari satu persen. Pria jelek yang sudah diinjak-injak itu lantas berdiri. Meski kedua kakinya terlihat bergetar. Kemungkinan efek injakan maut dari Noir masih begitu terasa di kedua bagian dalam pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN