Part 24

1593 Kata

Geza lalu membuka matanya, melirik arloji di tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Pria itu beranjak dan membuat Issabel mengernyit.   “Ayo, kita harus bersiap-siap syuting pertama hari ini jam lima sore.” Ajakan Geza membuat Issabel mengangguk semangat, lalu keduanya menuruni taman di lantai dua itu.   Lalu, saat Geza justru tidak mengikuti Issabel naik ke lantai dua dan justru terus menuju kamar di ujung sisi kanan. Gadis itu langsung menggeram kesal di tempatnya, mengetahui ke mana tujuan Geza.   “Kak, mau ke mana?” Tanya Issabel yang membuat Geza tersenyum, dan Issabel sangat membencinya.   “Tentu aku membutuhkan Azela.” Hanya itu balasan Geza lalu pria itu langsung melengos pergi, meninggalkan Issabel yang lagi-lagi menggeram kesal karena seorang A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN