Malam tak seperti saat Bevan berada di New York dan ia akan menghabiskan waktu di sana dengan menikmati wiski atau bersenang-senang di dalam ruang fitnes. Kali ini, di negara berbeda Bevan dapat merasakan kejelasan bahwa hidupnya masih terasa indah dan mewah. Bagaimana tidak? Hanya menikmati sorot dari layar yang menampilkan sebuah film ke wajah Rosie saja itu sudah membuat Bevan kagum. Mata itu berkedip saat cahaya mengenai titik mata indah itu, entah berapa kali Bevan mesti memuja wajah Rosie. Tak jarang tangannya membelai wajah terlindungi rambut pendek sebahu, menjepitkan sekumpulan helai rambut itu ke daun telinga Rosie. Berkali-kali Bevan mencari perhatian Rosie tetapi rupanya film yang tengah diputar terlalu menyenangkan bagi Rosie. Karena merasa terabaikan Bevan pun kini merangku