"Permisi pak ini es krim pesanannya!" Suara seorang pelayan restoran itu seraya meletakkan dua mangkuk es krim dengan rasa dan toping berbeda di atas meja. "Terimakasih Gus." Jawab Tere seraya menepuk bahu anak buahnya itu. "Ayo dek kita nikmati es krim ini dulu biar mood kamu balik lagi!" Ucap Tere dengan senyum Pepsodentnya. "Jangan pikirkan masalah mbak lampir itu dulu, yang terpenting Imam juga tak suka padanya bukan, sepertinya memang itu alasan Imam untuk kembali ke Jakarta sementara waktu." Lanjut Tere lagi. Ayu hanya mengangguk kan kepalanya seraya mengambil es krim yang rasa coklat dengan taburan choco crunch, pasta strawbery dan juga beberapa bahan lain diatasnya. "Tapi kenapa bang Teo bisa berkata seperti itu?" tanya Ayu yang kini memasukkan satu sendok kecil es krim ke mulut