Wirda melihat sosok Janu ternyata tidur disampingnya, tentu saja hal itu membuat Wirda sangat terkejut dan ia memukul wajah Janu dengan kencang, entah keberanian dari mana ia berhasil membuat wajah Janu babak belur namun ia terkejut saat mendengar suara yang memanggilnya. Wirda membuka matanya dan ia terkejut karena ternyata tadi ketika memukul Janu ternyata itu hanyalah mimpinya. Ternyata keinginan terbesarnya yang ingin memukul Janu hanya bisa ia lakukan ketika ia sedang bermimpi. "Sudah pagi," ucap Janu. "Aku mau pulang!" Ucap Wirda sambil mengucek kedua matanya. Badan Wirda masih terasa sakit dan sebenarnya ia masih ingin tidur alih-alih dibangunkan oleh Janu seperti ini. "Aku mau pulang Mas!" Ucap Wirda lagi. "Jangan mulai Wirda..." ucap Janu dingin. "Mas, apa untungnya coba ka