Bab 37

1086 Kata

“Hill, yok, please!” Aku melipat tangan seraya mengerjap-ngerjapkan mataku. Meminta pada Hilda agar dia mau kuajak ke rumah Pak David. “Lo sendiri saja sih, Ra. Lagian ‘kan dia bosnya lo, bukan bos gue.” Hilda masih menekuk wajahnya seraya bersandar pada tembok, satu toples camilan ada di tangannya. Kedua netranya fokus pada layar televisi yang menjadi tontonannya. “Apa lo sudah dapetin bestie lain selain gue, Hill? Apa lo yakin gak mau lagi gue bantuin buatin laporan yang sering ditolak atasan lo? Apa lo yakin gak mau dapat jatah kalau gue masak banyak buat sarapan? Apa lo-” “Udah, udah, udah! Jatohnya bukan maksa lagi, tapi ngancem. Untung polisi lagi pada sibuk ngurusin negara. Kalau enggak, udah gue laporin perbuatan tidak menyenangkan lo ini.” “Yeaaayyyy! Lo emang best friend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN