BAB 40

1058 Kata

“Baik, Pak! Kalau gitu, saya kerjakan sekarang!” Aku hendak mengambil kertas itu dari tangannya. Namun dia malah menangkap jemariku. Aku mendelik, untung Hani masih asik dengan dunianya sendiri. Namun dia malah tersenyum dan mengedipkan matanya padaku. Lalu suara paraunya berucap penuh rasa. “Makasih, ya, Ra ….” Aku hanya mengangguk, lalu cepat-cepat menarik jemariku dari genggamannya. Eh, apa-apaan coba, dia malah mengeratkan pegangannya. Aku menoleh, baru hendak melempar komplen. Namun seketika bibir ini terkunci ketika melihat dia tengah menatapku dalam jarak sedekat ini. “Astagaaa … bisa mati lemes aku kalau kayak gini terus.” “Ndaaa!” Suara Hani memecah suasana. Dia menunjukkan hal yang sejak tadi menjadi perhatiannya. Aih rupanya dia tengah memainkan ujung roknya yang berhia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN