Bab 34

1472 Kata

Benar, dia memang punya power, huh. Power yang membuat hidupku berpendar karena sengatan cinta yang turun dari matanya, eaaa. Aku tak bisa mengelak, ketika dia menolak pulang. Seharian ini dia menjadi supirku, menjadi supir dari ayah dan Ibu. Beberapa tempat wisata sudah kami kunjungi, berbelok ke pasar, memanjakkan Ibu yang memang hobi masak. Memborong semua yang dia mau. Duh, the power of uang. Ibu dibuat klepek-klepek jadinya. Sesumbar doang kenceng. “Meera, awas ya kalau cari calon suami jangan yang duda!” “Ibu gak akan pernah restui kamu kalau dapetin calon suami yang sudah pernah nikah apalagi punya buntut.” Ya kali aku mau pacaran sama yang punya buntut. Sapi, kambing, domba kan semua punya buntut. Eh nyatanya apa? Bahkan dia yang paling semangat sekarang. Minta ini dan itu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN