Bab 73. Jangan Durhaka, Kamu Seorang Ayah

1030 Kata

Sementara Amira terbangun dari tidurnya, kemudian menatap sekeliling. Ruangan kerja Ilyas begitu sunyi dan sepi, Amira yakin kalau suaminya itu sedang lanjut bekerja. Pintu ruangan terbuka membuat Amira membeku, saat menemukan Malik berjalan di belakang Ilyas dan ikut masuk. "Amira, kamu sudah bangun?" tanya Malik sembari tersenyum. Terburu Amira mengusap bibirnya, takut ada iler di sekitar dan terlihat memalukan. "Papa sudah lama datang?" Amira segera menyingkir saat Ilyas menarik sofa yang disatukan. Kemudian Malik duduk di atasnya, Ilyas menatapnya dan memberi kode pada rambut. Amira terburu mengecek dan mulai merapikan rambutnya yang berantakan. "Ada yang ingin papa bicarakan, makanya mencari kamu di sini." "Eh, Papa mencariku? Aku kira Papa ingin menemui Mas Ilyas." Amira mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN