Bab 18. Aku Pergi Lama, Kamu Tidak Mau Ngandung?

1098 Kata

"Apa sih Mas? Mikirnya buruk sekali, istri mana coba yang mau bunuh suami sendiri?" celetuknya. Mata Ilyas memandang tajam dan tak mendengarkan Amira. Memilih mengobati sendiri, sementara Amira memperhatikan cara suaminya yang begitu telaten mengoles salep. "Jangan dilihat terus, nanti cakarannya makin menyebar," sindir Ilyas. "Apaan sih! Cuma dilihat doang pelit amat." Ilyas meliriknya. "Besok aku ada jadwal operasi full seharian. Bisa belikan makanan dan antar ke rumah sakit?" Melihat suami yang sudah selesai mengobati, Amira pun mengemas lagi obatnya pada kotak. Lantas, kepala menoleh dan mulut mulai menyahut. "Kan bisa pesan makanan di luar, seperti biasa." Helaan napas Ilyas terdengar. "Aku ngajak kamu makan bareng di rumah sakit." "Ih yang jelas dong Mas. Lagi pula orang itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN