Irene meraih kotak P3K dan berjinjit mendekati Javendra yang saat ini berbaring diatas sofa, sepertinya Javendra ketiduran, karena sudah beberapa menit ia tak bangun dan mengganti posisi. Mungkin karena kelelahan. Irene tahu kesibukan Javendra yang tak ada waktu untuknya beristirahat, Javendra adalah pemilik perusahaan besar dan memiliki cabang dimana-mana, jadi Javendra pasti sangat sibuk. Irene menaruh alkohol diatas perban kecil dan menempelnya pada jari Javendra yang terluka karena memukuli tembok. Irene mendesah napas halus dan menatap wajah pria itu, ia tertidur begitu pulas dan tenang, setelah lama bersama, Irene baru melihat wajah marah Javendra, tatapannya yang seperti kilat seolah menyambarnya. Meskipun ia harus membayangkan bagaimana kemarahan Javendra tadi. Ia benar-benar ter