12 – IKATAN CINTA

1908 Kata

MOU bangun dari tidurnya di bawah kolong jembatan kumuh yang tidak terawat. Gadis kecil itu tidak punya pilihan selain tidur di sana. Semalaman penuh ia berusaha mencari tempat menginap tetapi semua orang mengusirnya karena menganggapnya sebagai pengemis. Pagi ini Mou tidak berdiam diri, dia mencari ibunya, berkeliling kota dan menanyakan ke setiap orang yang ia temui apakah mereka mengenal ibunya. Mou terus berusaha meski perutnya sudah meronta-ronta kelaparan karena sudah dua hari tidak makan apapun. Di sebuah kedai roti, Mou yang kelaparan mendekati salah satu jendela yang mana di dalamnya terhidang sebuah roti hangat di atas meja. Mou menjilat bibirnya sambil membayangkan rasanya yang lezat hingga membuat perutnya kembali berbunyi keroncongan. Seorang pria yang duduk di sana menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN