18 – TINGGALKAN SEMUA

2208 Kata

“KENAPA kamu diam saja hmm?” Punggung Tiffa menabrak dinding ketika Felip mendesak maju merapatkan tubuhnya. Kedua tangan pria itu berada di sisi kanan dan kirinya, mengurung Tiffa hingga tidak bisa bergerak. Felip mendekatkan wajahnya kemudian berbisik tepat di samping telinga Tiffa. “Jawab pertanyaanku Tiffa, apa kamu menguping pembicaraanku di telepon?” Tiffa menggeleng pelan, kemudian mengaku, “Aku tidak sengaja mendengarnya.” Mata birunya tak berani menatap Felip sebab takut. Sementara Felip menanggapinya dengan senyuman licik. Entah kenapa bibir merah Tiffa begitu menarik perhatiannya. Felip ingin menciumnya sekali lagi, namun pria itu menahannya. Tiffa berucap dengan hati-hati seraya mendongak memberanikan diri menatap Felip, “Bisakah…” Tiffa menelan ludah saat menyadari betap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN