“CEPATLAH, Stave!” Berulang kali Felip mengatakan itu sejak mereka meninggalkan kantor polisi menuju Toronto Western Hospital—tempat Tiffa dirawat. Padahal Stave sudah mengemudi secepat mungkin, tapi Felip tetap saja cerewet. “Sabar, sebentar lagi kita sampai,” sahut Stave. Ketika mobil mereka sampai di beranda rumah sakit, Felip segera keluar dan berlari masuk seperti orang kesetanan. “Tunggu Felip! Topimu…” Stave ikut keluar membawa topi serta masker untuk penyamaran, tapi pria itu terlambat karena Felip sudah menghilang di pintu masuk. Stave memegang kepalanya karena pusing. “Orang-orang bisa mengenalinya. Gawat kalau kedatangan Felip ke sini sampai muncul di berita besok,” gumam Stave, khawatir. “Aku harus segera menyusulnya sebelum masalah menjadi besar,” sambungnya, kemudian meny
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari