Puspa hampir goyah kalau saja Avin tidak memegang lengan wanita itu dan mendudukkannya di kursi tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Avin menarik napas panjang dan melihat ke arah Puspa yang mulai menitikkan air matanya dan berusaha menahan suara tangis yang tertahan. “Aku tahu kau dulu menjadi wanita simpanan tuan Jacob saat masih belia, tinggal di apartemen mewah dan semua yang di perlukan olehmu dipenuhi dan di biaya olehnya,” ujar Avin, membuat mata Puspa melotot tak percaya padanya. “Penampilanmu dulu tidak seperti sekarang,” Avin menilik penampilan Puspa yang sekarang berbeda, “Dulu kau seperti gadis muda lainnya sangat modis dan trendi." Puspa tertunduk dan memilin ujung jilbabnya dengan tangis yang semakin kencang, sejauh itukah Abang Avin mengenalku, sampai tahu seperti