Avin memicingkan matanya, memperhatikan Bram yang duduk di samping Padma dan berusaha untuk mengajak wanita membicarakan sesuatu. Sementara Puspa hanya diam tak banyak bicara dan sesekali mencuri pandang pada Bram kemudian terlihat wanita itu menampakkan wajah sedihnya karena Bram tidak seperti biasanya. Avin menarik napas dalam-dalam dan hanya menggelengkan kepalanya melihat hal yang dianggapnya seperti sebuah drama yang menggelikan. Tapi Avin tahu, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Bram karena dia tahu tidak mungkin pria itu berubah begitu cepat, tapi entah apa itu dan mungkin dia akan cari tahu setelah membaik nanti. “Kau pulanglah untuk beristirahat, Padma,” saran Bram saat akan pergi ke kantor. Padma hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. “Apa kau tidak kasih