"Tolong berhenti, Pak. Saya tidak mau melakukan hal kasar pada Anda. Biar bagaimanapun saya menghormati Anda," pinta Syalwa. "Iya kah? Saya jadi penasaran, hal sekasar apa yang bisa kamu lakukan saat ini," tantang pria itu dengan tatapan nyalang sembari menarik sebelah sudut bibir. "Jangan Bapak kira saya tidak bisa melawan," sahut Syalwa. "Buktikan, Syalwa. Saya ingin tahu," timpal Malvin sambil terus mendekat. Tapi tiba-tiba, pria itu terhuyung ke belakang, seraya memegangi perut. Ia terkekeh sambil menatap pada sang gadis yang tanpa ia duga berani meninju perutnya. "Ah, iya, saya lupa. Kamu menguasai bela diri," ujarnya dengan santai. Meski begitu, Malvin tidak berniat memaksa atau bersikap kasar, karena jauh di lubuk hati, ia tidak tega. Tapi egonya lebih besar dari sekedar rasa i
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari