Dua Puluh Delapan I I Radista Pov

1704 Kata

Rumah duka. Aku menyapukan pandangan, banyak orang yang datang dan memberikan ucapan turut berbela sungkawa. Mulai dari rekan bisnis hingga para tetangga, jenazah Papa Nick juga akan dimakamkan menurut kepercayaan mereka, fyi, keluargaku dan keluarga Ken itu beda kepercayaan, saat menikah denganku Ken akhirnya memutuskan untuk pindah. Tanganku sedari tadi masih setia mengusap bahu Mama Liana, menyalurkan ketenangan lantaran Ken sedari tadi sibuk dengan para pelayat. Isakan tangis masih terdengar membuatku ngilu. Oh iya, ada satu hal yang membuatku teramat sangat kecewa. Kedua orang tuaku bahkan tidak datang sama sekali. Padahal Mama Liana dan Papa Nick adalah besan mereka, kenapa Papa sama Mama se tidak peduli itu? tadi pas aku telpon mereka bilang sedang tidak berada di Indo jadi tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN