Mata Chu Lian yang besar dan jernih berkedip sekali. Apa yang sedang terjadi? Dia masih hidup dan sehat; mengapa mereka semua memandangnya seolah dia menderita sendirian dan mereka baru mengetahuinya? Untuk apa dia merasa kasihan?
“Nenek, Kakak Tertua, Kakak Ipar Tertua, Kakak Kedua.”
Chu Lian mengangguk memberi salam kepada setiap anggota keluarga senior.
Matriark He melambai padanya. "Lian'er, duduklah di sebelah Nenek."
Ah? Chu Lian melirik kakak laki-laki dan ipar perempuan tertuanya yang duduk satu tingkat di bawah ibu pemimpin. Meskipun dia enggan melakukannya, dia hanya bisa berjalan perlahan ke sisi ibu pemimpinnya. Tangan hangat Matriark He menariknya ke bawah untuk duduk di sofa.
Chu Lian memandang Nyonya Zou dan memeriksa tanda-tanda kecemburuan di wajahnya, tetapi setelah
