“Qiara mau ikut Mama nggak?” tanya Devina pada putrinya yang kini sedang membaca buku sekolah. Qiara menggelengkan kepala. “Qiara nggak mau. Qiara maunya ikut Papa dan Tante,” jawab Qiara membuat hati Devina patah seketika, tujuannya adalah mengambil hak asuh Qiara dan menjauhkan Qiara dari Rahelia, namun Qiara tidak ingin Bersama dirinya, Devina mencoba menahan airmatanya, ia mencoba kuat dan tidak memaksa putrinya itu. “Sayang, mama itu kangen banget sama kamu,” lirih Devina. “Mama ingin tinggal Bersama kamu dan membawamu pergi dari sini.” “Qiara nggak mau,” jawab Qiara. “Qiara nggak sayang sama mama?” “Nggak,” jawab Qiara. Devina memalingkan wajah dan menyeka airmatanya yang sudah luruh sejak tadi, ia seperti mengemis cinta kasih seorang anak, ia memang salah telah meninggalkan pu