Belum Hilang
Hai guys
Apa kabar kalian
Ketemu lagi di project lainnya
Ini cerita tahun 2011/2012
Mohon pengertian dan mohon maaf jika menemukan kesalahan dan kehilafan di cerita ini
My favorite couple
Semoga suka ya
So,langsung aja ke ceritanya
CHECK THIS OUT
Title: Belum Hilang
Author: Zakiyyah Uyun
Genre: Romance
Rating: PG-15
Mayor Cast:
Kim So Eun
Kim Bum
Kim Joon
Minor Cast:
Lee Sonyul
Kim Hyurin
G-Dragon (Jiyong)
dll
Hujan baru saja selesai turun dari langit luas. Keadaan dimana-mana menjadi basah karena kena air hujan. Suasana di luar sepi karena kebanyakan orang-orang memilih berteduh didalam daripada keluar. Begitu juga hati So Eun, terasa seperti baru diguyur air hujan. Dingin dan menusuk. Di kamar dia hanya melamun. Mengingat kejadian minggu kemarin. Dia bertemu lagi dengan Kim Bum, mantan namja chingunya. Mantannya di SMP dulu. Pikirnya, seharusnya dia tidak usah menolong sepupunya Jiyong untuk pura-pura jadi pacarnya hanya untuk menarik perhatian Hyurin, yeoja/cewek yang lagi diincarnya. Kalau tahu jadi begini dia pasti sangat tega untuk menolak permintaan Jiyong. Masalahnya, itu anak pake mohon-mohon segala padahal ya memang So Eun sudah dari awal menolak karena dia gak mau ikut campur urusan orang. Jadi, karena gak tega akhirnya So Eun setuju saja. Eh, tapi malah jadinya begini. Penyesalan selalu datang terlambat.
Kim Bum, apa kamu masih ingat aku? Aku malu banget bertemu kamu , gumam So Eun.
***
Eh? Jadi kemarin kamu ketemu Kim Bum? Kok bisa?, tanya Sonyul sahabat So Eun.
Aku juga gak nyangka bakalan ketemu. Aku sih sudah tahu dia sekolah disana tapi gak niat sama sekali buat ketemu. Ketemunya malah di saat yang gak tepat lagi!
Kamu masih suka ya sama dia?
Sonyul, aku gak pantas buatnya. Jadi, biarpun masih juga gak ngaruh. Masih banyak yeoja yang baik buatnya. Lagipula aku sudah punya Joon oppa.
So Eun berusaha tetap tersenyum dan tegar di depan sahabatnya itu. Dia gak mau menyusahkan Sonyul. Di hati dan pikirannya tidak pernah absent untuk memikirkan Kim Bum. Perasaan sayang dan bersalah terus menghantuinya. Ini hanya cerita masa lalu. Dulu So Eun dan Kim Bum teman dari SD sampai SMP kelas 2. Lalu karena mereka saling suka, mereka berpacaran. Karena appanya So Eun di pindah tugaskan keluar kota dan tidak tahu kapan kembali, mereka terpaksa putus.
Kim Bum, miane/maaf, aku juga gak mau begini. Kita sudah sama-sama dari kecil dan sekarang harus berpisah. Aku gak mau putus
Terpaksa So Eun, karena kita gak mungkin menjalani hubungan jarak jauh. Aku gak mau membebanimu.
So Eun mau tidak mau mengambil keputusan ini. Sekarang mana bisa dia berharap lagi karena sudah ada Joon oppa disisinya. Mungkin juga Kim Bum. Sebenarnya sulit baginya melupakan Kim Bum dan ingin menutup hati untuk siapa pun. Tapi karena Joon oppa sangat gigih dan terus berjuang mendapatkan hatinya, akhirnya So Eun luluh. Dia berusaha menyayangi Joon oppa seperti Joon oppa menyayanginya. Walaupun tidak gampang karena perlu keikhlasan yang sangat besar di hatinya. Sekarang di saat dia mulai bisa menyayangi Joon oppa kenapa Kim Bum muncul lagi di kehidupannya? Apakah ini ujian baginya? Atau Tuhan punya rencana lain?
***
Udara di luar hari ini sangat dingin karena baru saja selesai hujan. Bulan ini memang musim hujan. Jadi sering sekali hujan. Sepulang dari sekolah So Eun berencana ke toko buku. Tak lama dia sampai. Mulailah dia mencari buku apa yang akan dibeli. Baru saja dia selesai melihat sinopsis buku dan mengembalikannya ke tempat semula, buku-bukunya malah mulai berjatuhan menimpanya.
Aaaa.!
Beruntung ada seseorang menolongnya.
‘Gwaenchanayo?/tidak apa-apa, tanya namja itu.
N...ne!/ya, jawab So Eun yang berusaha bangun.
Namja/cowok itu menjulurkan tangannya, menawarkan bantuan. Baru saja So Eun mengangkat wajahnya untuk melihat pahlawannya, dia terpaku.
Kim Bum?
So Eun?
Mereka saling berganti pandang. So Eun langsung berdiri dan ingin meninggalkan tempat itu. Penjaga toko yang melihat kejadian tadi terus-menerus minta maaf ke So Eun.
Aigu miane agasshi/aduh maaf nona, sebelumnya gak pernah begini. Jongmal miane! Agasshi, gwaenchanayo?/sungguh minta maaf.nona tidak apa-apa
Gwaenchana! Gak usah dipikirkan.
So Eun pergi meninggalkan toko buku itu. Dia gak sadar Kim Bum mengikutinya. Kim Bum memulai pembicaran.
Gimana kabarmu?
Eh? Kim Bum! Waeyo?/kenapa Aaah… baik, baik. Thank’s buat yang tadi.
So Eun berusaha menghindar lagi, kim bum mencegahnya.
Kenapa buru-buru? Kamu ada waktu?
***
Di sebuah restoran, So Eun dan Kim Bum duduk berhadapan. Mereka hanya diam dan sibuk dengan minuman masing-masing. Karena So Eun hanya diam, lagi-lagi Kim Bum yang harus memulai pembicaraan.
Gimana kabar ahjussi dan ahjumma?/paman dan bibi
Ooh.. mereka baik-baik aja kok!
Mereka kembali terdiam. Aargh apa yang harus aku lakukan? Aigu kok keadaannya jadi gini sih? Tuhan kenapa malah Engkau pertemukan kami lagi?, gumam So Eun dalam hati. Saking sibuk dengan lamunannya, So Eun tidak sadar kalau dari tadi Kim Bum memanggilnya.
So Eun? Kamu sakit ya?
Aaah anio! Anio! Gwaenchanayo! Jongmal! Its ok!/gak,tidak apa-apa.beneran
Kim Bum hanya tersenyum melihat reaksi So Eun yang kelewat over. Aigu pabo! Pabo! Paboooooo!/bodoh,i***t So Eun, elo kan kagak usah jadi salting gitu napa! Di depan elo ini cuma Kim Bum! Tenang! Tenaaaaaang!, pikir So Eun dalam hati.
Kelihatannya kamu sehat ya?
Eh? Ne/ya begitulah!
Terjadilah lagi suasana hening di antara mereka. Kim Bum hanya mengajak ngobrol sepatah dua patah kata. Langsung tembak. Gak ada basa basi. Andaikan kacang itu rasanya garing. So Eun pun hanya menjawab sebisanya tanpa bergantian bertanya apa pun tentang Kim Bum. Rasanya dia tidak punya kewajiban bertanya karena menurutnya kan yang ngajak Kim Bum, nah ngapain dirinya sibuk?
***
Di kamar So Eun sibuk dengan novelnya. Selesai membaca terdengar bunyi hpnya berdering. Terlihat di layar hpnya bertuliskan nama Joon oppa. Buru-buru So Eun langsung mengangkat.
Yoboseyo?/halo Ada apa oppa?
So Eun, kamu hari ini ada waktu gak?
Eh ada sih Waeyo?/kenapa
Kamu mau gak kalau kita jalan-jalan? Itu kalau kamu bisa.
What?! Joon oppa ngajak kencan? Asyiiiiiik!, seru So Eun dalam hati.
So Eun? Otte?/gimana? Kalau mau kamu ku jemput ya!
Eeeeh? Bisa kok kak bisa! Hehehehe! Peace.
Hahaha. Kamu ini ada-ada aja! Sudah ya.
Setelah telepon di tutup, So Eun tidak mau membuang banyak waktu dan langsung bergegas bersiap-siap pergi kencan dengan Joon oppa hari ini.
***
Joon mengajak So Eun jalan-jalan ke pantai. Disana mereka melihat pemandangan laut yang indah yang di sertai angin laut yang kencang. Setelah puas jalan-jalan, mereka pergi mall karena di mall itu sedang ada konser musik. Di sana memang sering diadakan konser. Padahal acara baru saja di mulai tetapi penonton sudah membludak.
Wah, rame banget ya. Memangnya siapa yang mau tampil?, seru So Eun.
Dengar-dengar sih katanya 4MT band yang mau tampil.
4MT band? Kayaknya baru dengar deh. Band baru ya?
Katanya sih iya. Aku juga belum dengar lagu-lagunya tapi, kata temanku yang sudah jadi penggemarnya lagunya memang bagus.
Ooh..
Tapi gak ada salahnya kan kita nonton? Mungkin ada benarnya kata temanku itu?
Hahaha, ne/ya. Malahan kita mungkin jadi penggemar barunya!
Terdengar sorak sorai penonton meneriakkan nama 4MT band berulang kali. Mereka yang mungkin di antaranya ada penggemar 4MT terlihat sudah tidak sabar menunggu kehadiran band kesayangan mereka itu. Teriakkan sorakkan terus terdengar sampai berubah jadi teriakkan histeris karena tidak lama para personil 4MT muncul.
Setelah siap di posisinya masing-masing, lagu mulai dimainkan. 4MT sedang memainkan lagu yang berjudul Belum Hilang.
***
Sesungguhnya aku masih
Merasa dirimu berarti
Meskipun kini kau tlah pergi
Tinggalkan diriku tuk memilih dirinya
Kuakui ku masih tak rela
Namun rasa ini hanya kan di hati
Reff:
Belum hilang cinta
Yang ku rasa kepadamu
Takkan hilang seutuhnya
Selamanya
Belum hilang rasa
Yang ku punya kepadamu
Karena engkau satu di hatiku
Sejujurnya aku masih
Berharap dirimu kembali
Rindukan dirimu disini
Temani hatiku yang kini telah sepi
So Eun yang masih belum tahu apa-apa tentang 4MT bahkan lagu-lagu mereka langsung merasa senang dengan lagu mereka yang sedang dinyanyikan ini. Tanpa sadar So Eun mulai belajar mengikuti iramanya. Secara tidak sadar dia sudah jadi penggemar 4MT yang baru. Saking menghayati lagu mereka So Eun tidak sadar kalau Joon oppa terus memerhatikan tingkah lakunya dan hanya tersenyum saat So Eun sadar kalau dia dari tadi di perhatikan.
Kamu suka lagunya?, tanya Joon memulai pembicaraan.
Wah, suka banget! Rasanya mau beli kasetnya deh!
Karena keasyikkan ngobrol mereka tidak sadar menabrak seseorang. Bruk!
Aigu.
Aargh! Aigu miane!/aduh maaf, seru So Eun yang langsung menolong orang itu berdiri dan di bantu Joon oppa.
So Eun? Ngapain kamu disini?
Kim Bum? Kamu juga.Wae?/kenapa
Kim Bum yang sadar keberadaan Joon berubah sikap dan tidak bertanya apa-apa lagi.
‘Eeng.. gwaenchanayo?/tidak apa-apa
Tanganmu lecet tuh!, tanya So Eun.
Ne. Gwaenchanayo?/ya gak apa-apa Miane, tadi kami meleng. Terlalu asyik ngobrol sampai gak lihat jalan, jelas Joon.
Anio!/gak Aku juga lagi sibuk.
A,ne/ohya sampai lupa. Kim Bum ini Joon oppa. Oppa, ini Kim Bum.
Lalu mereka berjabat tangan sambil menyebutkan nama masing-masing. Dalam hatinya So Eun, Aigu! Pabo! Eh, kenapa aku jadi saling ngenalin mereka berdua? Emang penting? Tapi nanti dikira Joon oppa aneh lagi kalau misalnya teman-temanku gak ku kenalin ke dia! Eh, tapi emangnya Kim bum temanku? Halah! Ribet!
A, ne kamu ngapain disini? Kenapa kamu pakai baju begitu?
Hari ini aku kerja sebagai panitia acara ini. Kamu sendiri ngapain? Sampai nabrak aku.
Aah ooh aku belum bilang ya. Aku jalan-jalan sama Joon oppa. Dia ini namja chinguku, kata So Eun jadi ragu-ragu. Padahal kan memang mereka pacaran. Apa yang aneh kalau sepasang kekasih jalan berduaan. Baru kali ini So Eun agak tidak yakin sama omongannya sendiri. Ada gemuruh aneh di dadanya membuatnya bersikap aneh. Apa karena Kim Bum?
Oooh miane, kalau menganggu. Sudah dulu ya, aku mau kerja dulu, kata Kim Bum sambil berjalan meninggalkan So Eun.
So Eun hanya bisa terpaku memandang kepergian Kim Bum. Entah kenapa dia ingin mencegahnya tapi tidak mungkin. Ada alasan apa dia harus begitu? Lagipula sekarang di sampingnya sudah ada Joon oppa. Harusnya dia hanya memikirkan Joon oppa bukan Kim Bum. Tapi kenapa lagi-lagi hatinya berkata lain?
***
Itu sih namanya CLBK tauuuuuuuuuu., seru Sonyul pada So Eun.
Hah? CLBK? Apa aku gak salah dengar tuh?hahahahahahaGaklaaah.
Ya ampun So Eun kamu pikir bisa bohongin sahabatmu ini apa? Memangnya sudah berapa lama kita berteman? Dasar!, seru Sonyul mencubit pipi So Eun.
Aya! Sakit tau! Kalo pun iya, aku gak akan mengakuinya! Masa lalu ya tetap akan jadi masa lalu!, kata So Eun berusaha cuek.
Terserah kamu deh! Tapi ada hal yang harus kamu ketahui, kamu harus sadar siapa orang yang kamu cintai sebelum terlambat!
Mwo?/eh Maksudnya?
Intinya kamu harus tau siapa yang kamu cintai sebelum kamu kehilangan semuanya!
So Eun terdiam dan berpikir karena pesan sahabatnya itu. Sekarang dia malah jadi bingung menentukan hatinya jika kedua orang yang pernah di sayanginya itu disejajarkan. Gak ada yang bisa dipilih salah satunya karena keduanya baik. Ah, mana mungkin sekarang aku jadi playgirl begini! Masa kayak gini aja pake bingung segala!, pikir So Eun.
***
So Eun berjalan ke suatu tempat yang gak di kenalnya. Dia masih terus berjalan mencari jalan keluar. Terlihat suatu cahaya di sudut jalan. Dia berlari ke jalan itu. Sesampenya di sana, ada sesuatu yang menyilaukan matanya. Ternyata ada sesosok namja yang sedang berdiri di hadapannya. Namja itu tersenyum dan menghampirinya. Wajahnya gak begitu jelas dari jauh tapi ketika namja itu mendekat....
Kim Bum??!!!, seru So Eun kaget bahwa di hadapannya adalah Kim Bum. Tanpa babibu, Kim Bum langsung mendekati So Eun dan So Eun malah hanya terpaku. Kim Bum hanya tersenyum dan dalam beberapa saat tiba-tiba Kim Bum mendekatkan wajahnya ke So Eun seperti mau mencium So Eun! So Eun yang terkejut langsung gelagapan gak keruan.
Cha.... CHAKKAMAAAAAAAAAAAAN!!!!!!!!/tunggu, seru So Eun yang berusaha menahan Kim Bum.
BRUKKK!!! Terdengar sesuatu yang jatuh.
Aya.... aigu... ter.... ternyata hanya mimpi! Aya...!, seru So Eun yang baru sadar kalo dia baru terjatuh dari tempat tidurnya.
Di sekolah, So Eun masih memikirkan mimpinya barusan. Wajahnya jadi berubah terus saat memikirkan itu. Tadi senyum, lalu wajah So Eun memerah. Lalu sekarang kayak orang bingung. Sonyul yang melihat sahabatnya yang lagi aneh jadi senewen dan menegurnya.
Ya! Waeyo? Kamu sakit ya?, tanya Sonyul sambil meletakkan tangannya di dahi So Eun.
Anio! Aku sehat wal afiat kok!, kata So Eun menepis tangan Sonyul.
Lalu kenapa senyum-senyum sendiri? Aneh tau!
Anio! Cuma lagi bingung aja!
Bingung kenapa? Aaah... aku tau! Pasti karena Kim Bum ya?
Seketika itu juga wajah So Eun memerah. Sonyul jadi makin curiga.
Wah, benar ya? Jadi beneran CLBK nih? Ckckck!, kata Sonyul bergaya kayak pemikir.
Anio! Bukan itu! Cuma tadi aku mimpi aneh!
Mimpi apaan?
So Eun diam dan memandang Sonyul dengan pandangan gak percaya.
Ya! Apa maksudmu melihatku begitu? Kamu gak percaya sama aku?
Tapi entar jangan ketawa ya? Janji?? Ne! Aku janji!
So Eun memulai ceritanya.
Hahahahaha...!!! Jinca?/beneran Itu sih ketahuan kalo kamu emang CLBK!! Masih ngarepin dia!!, seru Sonyul yang terus tertawa tapi yang di ketawain malah makin cemberut wajahnya.
Ya! Katanya kamu janji gak ketawa! Aaah, jinca!!
Mi... miane! Habisnya kamu lucu sih! Kalo emang gak CLBK ya ngapain sih dipikirin seserius itu? Mimpi ya tetap mimpi!
Iya juga sih! Tapi mengganggu!
Mengganggu apa mengganggu? Tapi.. ada juga sih mimpi yang jadi kenyataan! Yah, kamu siap-siap aja!
Kok gitu? Aku kan sudah punya Joon oppa! Mana boleh selingkuh!
Lho, siapa yang suruh kamu selingkuh? Kan aku bilang gini kalo misalnya emang terjadi yah kamu harus siap dong!
So Eun malah tambah manyun dan cemberut karena gak dapat jawaban yang memuaskan. Kenapa sih kamu harus kembali? Kenapa sih perasaanku jadi bimbang begini?, pikir So Eun.
***
So Eun yang pusing mikirin kenapa akhir-akhir ini sering mimpiin Kim Bum jadi malah gak bisa tidur nyenyak dan pada akhirnya pagi ini dia telat masuk sekolah. So Eun berlari ke sekolahnya tanpa henti. Sesampenya di depan sekolah, gerbang sekolah sudah mau ditutup. So Eun jadi menambah kecepatan berlarinya dan untunglah dia sampe. Sekarang dia berlari ke kelasnya karena tepat dia memasukki gerbang sekolah bel berbunyi. So Eun terus berlari meski sudah lelah. Gak lama dia sampe di depan kelasnya tapi dia belum masuk. Masih mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Merasa napasnya sudah teratur barulah So Eun membuka pintu kelas dan memberi salam. Tapi baru saja memberi salam dan mau melangkah masuk So Eun di kagetkan dengan pemandangan di depan matanya. So Eun jadi bengong di depan pintu kelasnya.
Kim So Eun? Kim So Eun? Kenapa masih berdiri di sana? Ayo, cepat ke bangkumu!, tegur sesangnim.
So Eun tersadar dan malu karena tingkahnya barusan langsung ngibrit ke bangkunya. Sonyul yang duduk di sebelahnya langsung bertanya padanya.
Ya! Kayak kalian emang jodoh deh! Kok bisa dia pindah kesini?, bisik Sonyul.
Anio! Aku sama sekali gak tau kenapa dia bisa disini!
Terdengar suara sesangnim yang sedang memperkenalkan anak baru. Dan anak baru itu adalah Kim Bum. Kontan seisi kelas langsung histeris khususnya para yeoja/cewek. Kim Bum hari itu langsung banyak penggemar sekaligus musuh. Selesai memperkenalkan diri, Kim Bum di persilahkan duduk di bangkunya dan bangkunya tepat di samping bangku So Eun. Entah kenapa So Eun jadi grogi sendiri. Serasa dilihatin Kim Bum. Hari ini So Eun beneran gak konsen sama sekali. Kepalanya jadi tambah pusing.
***
Sudah 1 bulan Kim Bum bersekolah dan sekelas dengan So Eun. Entah kenapa sejak saat itu So Eun malah jadi bersikap konyol karena gak tau kenapa dia jadi salting saat bertemu Kim Bum. Sonyul, sahabatnya, makin gak ngerti dengan keanehan sahabatnya itu. Tepat 1 bulannya Kim bum ada di sekolah yang sama dengan So Eun, di bulan ini akan ada perayaan festival sekolah. Tentunya tiap kelas harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk ditampilkan karena pada hari itu juga diadakan lomba yang hadiahnya menarik.
Di kelas So Eun sedang diadakan rapat untuk acara tersebut. Rencana kelas So Eun akan membuka cafe di kelasnya, lalu membuka rumah hantu dan bermain drama. Semuanya sudah diputuskan siapa yang kebagian tugas ini itu tapi untuk yang bermain drama belum ada. Karena bingung, akhirnya diadakan pengundian pemain dan yang terpilih gak boleh menolak karena keputusan sudah bulat. Dan hasilnya sungguh mengejutkan saat dibacakan oleh ketua kelas.
Drama Snow White
Putri Salju: Kim So Eun
Pangeran: Kim Bum
Para Kurcaci:
Kurcaci 1....
Dst....
So Eun mau protes tapi ketua kelas mengingatkan kalo keputusan gak bisa diganggu gugat. Terpaksalah So Eun menjalani hari-hari latihan tanpa protes. Hari itu latihan baru selesai latihan dramanya dan Sonyul menghampirinya.
Gimana latihannya Putri Salju?, goda Sonyul.
Yah, begitulah... Huh, kenapa sih aku terpilih jadi Putri Salju?, kata So Eun ngambek.
Molla./gak tahu Tapi kamu senang kan ternyata pangerannya itu Kim Bum? Ayo ngaku!
A... anio!/gak Kami hanya teman kok!
Hahaha, gak mau dianya! Tapi Joonsshi oppa gak cemburu kan pas tau kamu main drama sama Kim Bum?
Sepertinya gak! Dia kan namja chingu/pacar yang pengertian!
Johayo/suka! Tapi hati-hati lho kalo gak cemburu artinya dia gak suka lagi! Hahahaha!, kata Sonyul menakuti.
Iiih, gak mungkiiiiiiiiiin!!! Bweee!!!, kata So Eun sambil menjulurkan lidahnya ke Sonyul.
***
Gimana latihannya?, terdengar suara Joon dari sebrang saat menelpon So Eun.
Seru. Untunglah hari ini aktingku katanya makin bagus! Kalo gak aku bakalan ngerepotin mereka!, jelas So Eun yang antusias.
Syukurlah. A, ne/ohya kita jalan yuk! Kan sudah lama kita gak jalan bareng! Besok kamu ada waktu?, tanya Joon.
Aah, miane oppa/maaf kak besok sepulang sekolah aku harus latihan drama! Jongmal miane!
Jinca? Hmm... gwaenchana.. /benarkah? gak apa-apa
Kamu latihan yang rajin ya, kata Joon oppa yang terdengar kecewa tapi berusaha disembunyikan.
Jongmal miane!/beneran maaf Pokoknya kalo festivalnya selesai kita jalan deh!
Ne!/ya
***
Selesai latihan, So Eun langsung pulang ke rumah. Baru aja di membuka pintu, Jiyong, sepupunya muncul dengan wajah sedih mengagetkannya.
Huwaaa!! Jiyong! Ngapain kamu disini?, seru So Eun.
Bukannya ngomong Jiyong malah memeluk So Eun dan menangis. So Eun bingung dan menyuruh Jiyong tenang. Dibawanya Jiyong duduk lalu setelah tenang So Eun meminta Jiyong bercerita.
Ada apa Jiyong? Kok kamu sampe nangis begini?, tanya So Eun.
Kamu ingat gak aku dulu pernah minta kamu pura-pura jadi yeoja chingu itu?
Ne, wae?/ya kenapa
Setelah itu, yeoja yang kuincar itu jadi bertanya ke aku apakah yang kamu bawa waktu itu yeoja chingumu/pacar? Aku hanya tersenyum. Membuatnya penasaran
Lalu?
Entah kenapa semenjak itu kami jadi dekat. Aku jelas senang karena yeoja yang kuincar akhirnya bisa dekat denganku. Kami terlalu dekat sampe dikira teman-teman kami pacaran. Saat ditanya yang lain apa hubungan kami dan dikira pacaran pun dia gak menolak. Aku yakin saat itu juga dia suka padaku. Aku memutuskan akan menyatakan perasaanku. Tapi makin hari ke hari aku merasa dia berubah. Awalnya kupikir hanya perasaanku aja tapi makin lama dia makin jauh. Seperti ada sesuatu. Dan kemarin aku baru tau
Baru tau apa?
Aku baru tau kalo dia sudah punya namja chingu ketika aku memutuskan menyatakan perasaanku. Kemarin aku lihat dia dipeluk namja chingunya saat dia di jemput. Hatiku rasanya hancur. Tercabik-cabik. Beginikah rasanya patah hati? Begitu menderita, Jiyong mulai menangis lagi. So Eun memeluknya dan berusaha menenangkan Jiyong. Di pelukkan So Eun, Jiyong menangis sekeras-kerasnya.
Sudah, lupakan yeoja/cewek itu. Kamu pasti dapat yang lebih baik dari dia. Aku tau gak gampang melupakannya, tapi berusahalah. Aku akan selalu mendukungmu!, kata So Eun.
***
Hari ini latihan drama So Eun baru selesai. Ketika So Eun baru istirahat, dia dikejutkan kedatangan Joon.
Joon oppa!! Kenapa datang kesini?, tanya So Eun yang suprise melihat Joon datang.
Aku mau melihatmu. Kan kita sudah lama gak bertemu!, kata Joon.
Dari jauh terlihat Kim Bum yang juga sedang istirahat. Joon melihatnya.
Waeyo oppa?/kenapa kak, tanya So Eun.
Anio/gak. A, ne kamu sudah selesai latihan? Kita makan di luar sama-sama yuk!, ajak Joon.
Jinca?/beneran Latihannya sudah selesai sih tapi aku siap-siap dulu dan aku pamitan sama yang lainnya ya? Oppa tunggu disini ya!, kata So Eun yang langsung berlari bersiap-siap pergi.
Iyah, pokoknya seru banget! Panggungnya juga hebat lho!, seru So Eun yang asyik bercerita.
Baguslah. Aku ikut senang mendengarnya, kata Joon.
Ah, miane/maaf aku terlalu asyik bercerita tentang drama kelasku!
Gwaenchanayo/tidak apa-apa. So Eun bisa kamu tutup matamu sebentar?
Ne?/ya
So Eun yang gak tau ada apa langsung menurut ketika disuruh menutup matanya.
Sekarang buka matamu
Di depan mata So Eun telah hadir sebuah kalung yang cantik untuknya.
Otte?/gimana Kamu suka gak?, tanya Joon.
Ini untukku? Nemu yeppo! Gomawo oppa!, seru So Eun senang.
Mau kupakaikan?, tanya Joon yang langsung bergerak memakaikan ke leher So Eun sebelum So Eun menjawab.
Ternyata memang cocok sekali untukmu!, seru Joon senang.
So Eun terharu dengan pemberian Joon dan hanya bisa diam. Selesai makan, Joon mengantarnya pulang.
Gomawo oppa/makasih kaka hari ini sudah mengajakku makan dan memberiku ini, kata So Eun sambil menunjukkan kalung pemberian Joon.
Cheonma/sama-sama. Aku juga senang bisa jalan sama kamu, kata Joon yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke So Eun. So Eun yang kaget refleks mendorong Joon.
A.... andwea!!!/jangan, seru So Eun mendorong Joon saat Joon mendekat. Sadar apa yang dilakukannya, So Eun terdiam. So Eun melihat ke Joon yang dari wajahnya dia kaget karena penolakkan So Eun.
Kalo gitu sampe besok ya?, kata Joon yang langsung pergi meninggalkan So Eun. So Eun yang merasa bersalah gak sanggup memanggil Joon dan hanya melihat kepergian Joon.
***
Mwo?/apa Jadi setelah itu Joonsshi oppa susah dihubungi?, tanya Sonyul.
Ne. Naneun jongmal pabo! /ya aku sungguh bodoh. Aku juga gak tau kenapa aku bisa begitu
Apa kamu memikirkan orang lain? Misalnya Kim Bum?
Heh???? A... anio! /gak Kok bisa dia sih?
Kalo bukan kok kamu kaget gitu? Ato memang bener? Ngaku!
Anio!/gak Aku gak mikirin dia kok!
Gojitmal!/jangan bohong
Sudah, ngaku aja! Dari wajahmu ketahuan tau kalo kamu mikirin dia!
Eng. Gimana ya? Aku juga gak tau kenapa tapi memang saat itu wajah Kim Bum yang terbayang!
Tuh kan! Wah kayaknya roman selingkuh nih!
A... anio!/gak
Mana ada aku selingkuh!
Lalu kenapa mikirin Kim Bum? Kan pacarmu Joonsshi oppa bukan Kim Bum!
Molla!/gak tahu
Udah ah jangan goda aku lagi!
Hahaha, So Eun gak mau ngaku kalo dia lagi CLBK!!! Cihuy!!! Ciut! Ciut!! Ciee.... hatimu pasti berdebar-debar dong kalo dekat Kim Bum!
Sonyuraaaaa!!!!
***
Tibalah hari pementasan. Festival di sekolah So Eun meriah sekali. Banyak orang berdatangan sehingga penuh sesak. So Eun pun sekarang sedang bersiap di belakang panggung. So Eun duduk di meja rias dengan wajah yang sedang memikirkan sesuatu. Datanglah Sonyul untuk memberi semangat.
Annyonghaseyo So Eun! Wae?/hallo So Eun,kenapa
Kok kamu terlihat lesu?, kata Sonyul.
***
Iya nih... aku gak terlalu semangat, kata So Eun sambil menghela napas.
Kepikiran Joonsshi oppa/kakak ya? Apa dia masih marah?
Molla/gak tahu
Kurasa bukannya marah, tapi menghindar
Lalu, apa yang kamu lakukan? Masa kamu diam aja?
Aku sudah mengirimkan tiket masuk kesini. Aku harap berharap semoga dia datang kemari
Ne/ya. Semoga. Tapi kamu gak usah sedih deh! Kalo gak ada Joonsshi oppa kan ada Kim bum yang siap menggantikan! Hehehehe!, goda Sonyul.
Iiiiih, Sonyura apa sih!!!, kata So Eun mencubiti Sonyul karena gemes.
Drama yang dimainkan So Eun sudah sampe setengah jalan tapi sepertinya Joon belum muncul juga. So Eun yang cemas memikirkan itu jadi gak konsen. Kim Bum mendatanginya dan memberinya minum.
Ah, gomawo!/makasih, kata So Eun sambil menerima minuman dari Kim Bum.
Gwaenchanayo?/tidak apa-apa Wajahmu pucat, kata Kim Bum.
Gwaenchana/tidak apa-apa. Kalo istirahat sebentar pasti baikan
Jangan memaksakan diri ya?
Drama yang dimainkan So Eun sudah mencapai puncaknya. Sekarang So Eun yang sedang memerankan putri tidur malah lebih gugup bukan main saat harus beradegan yang terakhir. Kecemasannya terhadap Joon hilang saat itu juga. So Eun berusaha bersikap profesional tapi hatinya deg-degan gak keruan. Ketika Kim Bum datang, So Eun makin gugup. Ah, tenang So Eun! Ini hanya akting!, pikir So Eun. Tibalah adegan pangeran yang di perankan Kim Bum untuk mencium putri salju supaya terbangun. So Eun terus berusaha menenangkan bunyi jantungnya yang makin keras karena kegugupan makin menjadi-jadi. Kim Bum masih diam di tempatnya. Gak tau kenapa kok dia belum mencium So Eun juga. So Eun membuka sedikit matanya untuk mengintip kenapa kok belum juga adegannya. Kim Bum melihat So Eun yang sedikit membuka matanya lalu menunduk membisiki So Eun sesuatu. So Eun mukanya jadi memerah tapi dia diam. Siap dengan adegan selanjutnya.
***
Huwaaaa, chukahamnidaaaa!!/selamat
Drama kita sukses!!!, seru ketua yang memimpin drama. Semua merayakan dengan gembira. Sonyul yang tadinya duduk di bangku penonton mendatangi So Eun.
So Eun!! Aktingmu tadi bagus lho!!!, seru Sonyul.
Gomawo!/makasij Ah, untunglah sudah berakhir!, kata So Eun sambil menghela napas.
A, ne tadi si pangeran cium kamu kan? Odi???, tanya Sonyul dengan mata jail.
Iiih, matanya biasa aja napa! Eng, ada deh!, kata So Eun merahasiakan.
Pelit!! Eh, jangan-jangan di sini ya?, kata Sonyul sambil menunjuk ke arah bibirnya.
Anio!!!/gak
Sok tau kamu!!!, tolak So Eun tapi wajahnya yang memerah membuat Sonyul curiga.
Gojitmal!/jangan bohong
Benar kan disitu? Hahahaha!
Anio! Dia... dia hanya menciumku di pipi kok!, kata So Eun malu-malu.
Jinca?/beneran
Apa kamu larang dia menciummu meskipun hanya akting?
Anio./gak
Sebelum menciumku, dia berbisik katanya apa boleh aku menciummu? Aku hanya diam aja kok. Dan yah dia akhirnya menciumku di pipi
Kecewa ya? Hahahaha!
Anio!/gak
Siapa yang kecewa! Aku kan sudah punya namja chingu!
Lalu Joonsshi oppa tadi datang gak? Kayaknya tadi aku belum lihat dia tuh!
Ajik./belum
Aku gak lihat dia dari awal drama dimainkan. Apa mungkin dia masih sekitaran sekolah ini ya?
Mungkin aja. Cari aja. Siapa tau ketemu
Seketika itu So Eun langsung mencari Joon di pelosok sekolahnya. Tapi sosok Joon gak terlihat sama sekali. So Eun menyerah. Besoknya So Eun mendatangi rumah Joon tapi gak ada di rumah. So Eun terus mencari dimana tempat yang biasanya Joon datangi. Gak lama sosok Joon terlihat di sebuah cafe. So Eun mendatanginya. Tapi baru aja mau menegurnya Joon didatangi seorang yeoja. Siapa yeoja itu? Tapi kok kayak pernah lihat ya?, pikir So Eun.
Ada seseorang yang menepuk bahu So Eun. Ternyata Kim Bum.
So Eun? Ngapain disini?, tanya Kim Bum.
Anio./gak Aku hanya lewat kok!, kata So Eun membalikkan badannya.
Lho, bukannya itu namja chingumu? Ngapain dia disana?
So Eun gak memperdulikan pertanyaan Kim Bum dan malah memilih pergi. Kim Bum mengejarnya.
So Eun! Waeyo?/kenapa
Kok lari?, kata Kim Bum sambil memegang tangan So Eun. So Eun menangis.
So Eun?
So Eun menyeruput sedikit coklat hangatnya. Dia sudah kembali tenang.
Jadi, kalian sedang bertengkar ya? Kenapa dia gak maafin kamu?, tanya Kim Bum.
Anio!/gak
Oppa bukan orang seperti itu. Dia baik. Akulah yang menjahatinya. Aku melupakannya karena sibuk dengan urusanku sendiri
Kalo dia baik kok dia jalan sama yeoja lain dan menghindarimu? Itu namanya selingkuh kan?
Itu... itu... bukan... aku gak tau. Mungkin aja yeoja itu temannya.
Kalo mau menangis, aku bisa pinjamkan bahuku kok!, kata Kim Bum.
So Eun menoleh ke arah Kim Bum. So Eun terkejut melihat ekspresi wajah Kim Bum yang lain dari biasanya itu. Wajah Kim Bum memerah. Keanehan terjadi lagi pada perasaan So Eun. Aigu, kenapa wajahnya begitu? Aku kan jadi gak tau harus apa!, pikir So Eun.
***
So Eun yang penasaran dengan kejadian kemarin kembali menemui Joon. Dan lagi-lagi dia menemukan Joon dengan yeoja yang dilihatnya kemarin itu. So Eun menghampiri mereka.
Joon oppa! Kemana aja oppa selama ini? Aku khawatir!, seru So Eun.
Siapa yeoja ini Joon?, tanya yeoja yang bersama Joon.
Mantan yeoja chinguku!, kata Joon yang membuat So Eun kaget setengah mati.
Oppa? Kenapa oppa bilang begitu? Kita kan belum putus!, kata So Eun.
Bukannya kamu selingkuh? Itu sudah cukup dari kata putus!, seru Joon.
Aku gak pernah selingkuh oppa! Lalu siapa yeoja di sampingmu?
Dia? Dia yeoja chinguku yang setia gak sepertimu!, kata Joon sambil mencium yeoja itu. So Eun yang gak sanggup melihat pemandangan itu berlari meninggalkan mereka. Hatinya hancur. So Eun dituduh mengkhianati tapi sebenarnya dia telah dikhianati.
***
So Eun yang gak semangat karena kejadian itu membuat Sonyul khawatir.
So Eun, lupakan aja namja gak jelas kayak gitu! Ngapain sih kamu masih mengingatnya!, seru Sonyul.
Bukan itu.. aku masih gak ngerti kenapa aku malah dituduh selingkuh padahal aku gak melakukannya!
Benar juga sih. Apa kamu gak coba cari tau lagi? Mungkin kemarin dia sengaja manas-manasin kamu! Bikin kamu cemburu!
So Eun mengikuti saran Sonyul dan berusaha mencari Joon lagi. Dia masih gak ngerti kenapa dia dituduh selingkuh. Joon terlihat sedang nongkrong dengan teman-temannya.
Joon oppa!, sapa So Eun.
Ngapain kamu kemari?, tanya Joon dingin.
Kenapa Joon oppa menghindariku? Dan kenapa kamu menuduhku selingkuh?
Karena kamu membosankan!, seru Joon.
Oppa?
Apa kamu pikir aku serius menyukaimu? Dasar yeoja lugu!, kata Joon sambil memegangi dagu So Eun.
Wah, jahat banget kamu Joon! Sampe yeoja itu jadi bengong karenamu!, seru salah seorang teman Joon.
Apa maksud oppa? Jadi oppa mempermainkanku?
Joon tertawa nyaring. Teman-teman Joon juga ikut tertawa.
Kamu lumayan manis tapi ternyata gampang dibodohi!, seru Joon. Yeoja yang kemarin bersama Joon datang. Dan So Eun ingat siapa yeoja itu.
Kamu bukannya Kim Hyurin? Yeoja yang disukai Jiyong?, tanya So Eun.
Kok kamu tau namaku? Kamu siapanya Jiyong?, tanya Hyurin.
Aku sepupunya dan ternyata ini yang dimaksud Jiyong! Kenapa kamu menyakitinya? Bukannya kamu menyukainya?
Menyukainya? Aku gak pernah menyukainya karena aku sudah lama berpacaran dengan Joon
Mwo?/apa
Jadi kamu dan Joon oppa pacaran?
So Eun, So Eun! Awalnya kupikir kamu menarik untuk jadi mainanku tapi ternyata kamu sangat membosankan!
So Eun yang sudah gak tahan dengan kondisi itu mau menangis.
Ya!!/hey Siapa kamu???, teriak salah seorang teman Joon.
So Eun? Gwaenchanayo?/tidak apa-apa, tanya namja itu.
Kim Bum? Wae?/kenapa, tanya So Eun heran kenapa Kim Bum bisa tau dia ada di sana.
Wah, wah kesatria penolong So Eun sudah datang rupanya!, seru Joon.
Kenapa kamu menyakiti So Eun? Bukankah kamu namja chingunya?, seru Kim Bum.
Itu bukan urusanmu! Lagipula ngapain kamu disini? Mau jadi kacungnya??, tanya Joon.
***
Tanpa babibu, Kim Bum memukul Joon sampe jatuh.
Joon!, teriak Hyurin.
Itu pukulan yang pantas buatmu!, seru Kim Bum. So Eun terkejut dengan tindakan Kim Bum barusan. Joon berdiri lalu memukul balik Kim Bum. Terjadi perkelahian diantara mereka. So Eun berusaha menghentikannya.
Hentikan!!! Aku mohon jangan berkelahi!!, seru So Eun. Tapi mereka terus saling memukul. Karena gak berhenti juga, So Eun nekat menjadi penghalang di tengah perkelahian mereka dan nyaris terpukul.
Ya!!!/hey Kamu gak usah ikut-ikutan!, seru Joon.
Aku mohon berhenti!!! Jangan berkelahi lagi!, kata So Eun.
Perkelahian mereka mengundang orang-orang untuk berdatangan melihat. Sadar orang-orang datang, Joon dan teman-temannya kabur.
Ya!! Chakkaman Joon oppa!!/tunggu kak joon, seru So Eun. Joon berbalik ke So Eun.
Ini kukembalikan kalungmu!!!, kata So Eun memberikan kalung itu ke Joon.
Plakkk!!!!! So Eun menampar Joon. Joon terdiam. So Eun membantu Kim Bum berdiri dan meninggalkan tempat itu.
***
So Eun hanya diam saja saat mengobati luka-luka Kim Bum. Kim Bum pun gak bicara, hanya memandangi So Eun.
Aya!/aduh Pelan-pelan dong!, seru Kim Bum.
Kenapa kamu senekat itu??, tanya So Eun.
Miane,/maaf aku gak sengaja melihatmu bersama mereka
Aku masih bisa mengurusi masalahku sendiri kok! Jadi, kamu gak usah ikut campur!
Ya! Jelas dia menjahatimu, masa aku gak boleh membelamu?
Sudahlah! Pokoknya gak boleh!
Aku hanya merasa risih melihatmu bersamanya
Wae?/kenapa
Karena aku selalu mengawasimu. Aku gak bisa melupakanmu sejak perpisahan kita waktu itu
So Eun terkejut mendengar pernyataan Kim bum.
Kim Bum aku...
Miane.../maaf Ngomongku ngelantur! Pokoknya kamu jangan sedih karena namja kayak gitu ya!
So Eun semalaman kepikiran terus pernyataan Kim Bum. Perasaannya jadi aneh tiap kali teringat hal itu. Sikap Kim Bum juga kayak biasanya. Gak terlihat seperti menyatakan kayak kemarin.
Ya! Ada apa antara kamu dan Kim Bum?, tanya Sonyul.
Eh? Anio.../gak aku dan dia gak kenapa-kenapa kok!
Apa kamu sudah tau kalo Kim Bum mau pindah?
Mwo?/apa
Kok aku gak tau?
Memang dia gak bilang karena dia tentunya gak mau kamu sedih! Mungkin dia baru kasih tau yang lainnya juga kalo sudah mau pindah!
So Eun terlihat cemas dan gelisah.
A, ne/ohya dia titip surat buatmu! Cepat cari dia sana!
So Eun langsung berlari mencari Kim Bum. Kesana kemari. Di tengah jalan akhirnya dia menemukan sosok Kim Bum dan langsung memeluknya.
Kim Bum aku mohon jangan pergi! Aku baru menyadari perasaanku!, seru So Eun.
Ya! Apa maksudmu aku pergi? Aku gak kemana-mana kok!, tanya Kim Bum melepaskan pelukan So Eun.
Eh? Bukannya kata Sonyura kamu mau pindah? Ini surat yang dia berikan, kata So Eun memperlihatkan suratnya. Mereka membukanya bersama.
PABO/bodoh
Begitulah isi tulisan Sonyul. Mereka terjebak oleh jebakan Sonyul yang usil.
Aigu/aduh... kok kamu bisa percaya aja omongan Sonyura???
Habisnya kupikir beneran kamu mau pindah!
Apa kamu takut kalo aku pindah beneran?
Eh? Itu...
Lalu apa maksudmu dengan kata-katamu yang bilang aku baru sadar perasaanku! Tadi itu?
So Eun sudah gak bisa menyangkal perasaannya lagi.
Sebenarnya Kim bum aku suka...
Stop!!! Aku gak mau kalo kamu yang nyatain! Biar aku yang nyatain! Aku suka kamu So Eun. Miane kalo aku sempat memutuskanmu. Perasaanku padamu masih belum hilang dan gak berubah seperti dulu!
So Eun menangis bahagia mendengar pernyataan Kim Bum. Mereka berpelukan dengan erat. Kim Bum tersenyum ke So Eun begitu juga So Eun. Kim Bum mendekatkan wajahnya ke So Eun dan So Eun malah menutup matanya. Kim Bum tersenyum melihat So Eun dan membisikinya, Apakah sekarang aku boleh mencium bibirmu?
End
Makasih banyak teramat sangat untuk kalian yang sudah mampir dan dukung cerita ini
Semoga hidup kalian makin berkah
*aaaamiiin
*kalian bisa menemukan cerita ini di j*****a, whatpad dan dreame
Jangan lupa klik like,komen share kalo kalian suka
Supaya author tambah semangat nulisnya
Sampai ketemu di next project
See you next time
Thank you guys
Bye bye