"Diam adalah bahasa terbaik ketika sedang kecewa dengan keadaan." *** Aiza mematut dirinya di depan cermin. Beberapa saat yang lalu periasnya Sudah keluar dari ruangan yang ia tempati kini. Ia tersenyum tipis melihat dirinya yang terlihat begitu cantik dari pantulan cermin. Gaun pernikahan yang berwarna putih dengan butiran-butiran mutiara yang menghiasi gaunnya yang kini melekat sempurna di tubuhnya serta jilbab panjang yang dipadukan dengan mahkota kecil yang saat ini ada diatas kepalanya. Tak lupa juga wajah cantiknya yang Sudah dipoleskan make up natural. Tidak ada kata yang dapat melukiskan betapa cantiknya Aiza. Bukan, bukan karena ia suka memuji dirinya sendiri atau selalu terlalu percaya diri, namun ia merasa terlihat sosok yang berbeda dari dirinya. Ia terlihat lebih dewasa sek