BAB 29 BROKEN HEART

1416 Kata
Randa meninggalkan apartmen daru di tengah perjalanan ia berusaha menahan isak tangis nya membuat d**a nya terasa sesak dan sakit, randa memukul d**a nya berharap sesak pada d**a nya dapat hilang namun tetap saja rasa nya ia seperti akan kehilangan nafas Randa memasuki rumah nya mengunci diri nya dalam kamar membenam wajah nya pada bantal lalu menangis dengan keras mencoba melepas kan beban dan rasa sesak di d**a nya dengan cara menangis namun rasa sakit dan perih yang teramat sangat tak mampu hilang begitu saja dengan cara menangis Untuk yang pertama kali nya ia mengenal cinta dan untuk yang pertama kali nya pula ia merasakan sakit nya karna cinta, randa merasa sangat sesak ia rasa ia harus membagi nya dengan seseorang lalu randa memutus kan menelfon ke empat sahabat nya secara bersamaan angga ,andre,rian dan revan betapa terkejut nya para lelaki itu mendapat telfon di grup persahabatan pada tengah malam dan si penelfon adalah randa saat panggilan terhubung, mereka hanya mendengar isakan tangis randa dan membuat mereka panik bukan main, kebetulan mereka ber empat sedang menghabiskan waktu di sebuah klub malam, tidak berfikir panjang mereka pergi meninggalkan klub menuju rumah randa, mereka yang membawa mobil sendiri-sendiri pun meluncur ke kediaman randa saat itu juga, sesampai nya mereka depan gerbang rumah mewah nan besar milik randa security pun bertanya pasalnya tidak biasa nya teman-teman bos nya tersebut berkunjung pada tengah malam atau bisa di sebut dini hari eeehhh pak angga, tumben jam segini saya kira siapa, begitu kata pak wawan security rumah tersebut Tolong pak wawan cepat di buka gerbang nya karna saya kami ada perlu begitu kata angga sedang pak wawan menoleh kebelakang mobil angga dan ada tiga mobil lain nya di belakang lalu dengan cepat pak wawan membuka gerbang tersebut. Dan rekan pak wawan yang bernama pak jafar pun menekan HT untuk memberi tau agar pintu utama dapat di buka karna ada tamu sepagi buta ini. Tak tunggu lama mereka langsung menuju lantai dua di mana letak kamar randa berada, ya mereka sudah sangat hafal di mana letak kamar sahabat nya tersebut, mereka pun biasa tidur bersama dalam artian tidur berlima mereka sudah seperti bersudara jadi mereka tidak merasa canggung, mereka menganggap randa sebagai adik mereka, ya memang usia mereka terpaut delapan tahun tapi mereka bersahabat sangat dekat. Revan yang membuka kamar terlebih dahulu di ikuti oleh yang lain nya mereka melihat randa meringkuk sambil terisak di samping jendela kamar nya lalu dengan cepat revan memeluk berusaha menenangkan randa tanpa bertanya lebih dulu apa yang sedang terjadi mereka menenangkan randa lebih dulu tanpa mau bertanya Randa pun bersuara dengan lirihan dan isakan seraya memukul d**a nya yang masih terasa sesak Randa : Hiikkkkssss sakkittt, its hurt !! its really hurt me, i can't breath hiikkksssss i'am broken !! i can't feel anything !! i'am just feel i can't breath its really hurt me !! randa pun menangis dengan kecang dan sangat pilu Revan pun memegang kedua pipi randa agar gadis itu mengangkat wajah nya lalu revan pun membuka suara Revan : Hey baby girl, what happend?! why you cry humm?? namun bukan jawaban yang revan dapat hanya isakan yang mereka dengar hingga andre pun maju mendekati revan dan menarik randa ke dalam pelukan nya seraya berkata Andre : My dear, its okay everything is gonna be alright ! seraya mengusap punggung gadis itu. hingga angga membuka suara seraya berdiri di samping andre lalu angga mengusap kepala gadis itu seraya berkata Angga : Menangis lah ! jika dengan cara menangis bisa membuat mu lebih baik ! andre yang melepas kan pelukannya pada randa, lalu angga mengangkat tubuh randa yang masih terisak menuju tempat tidur, angga membaringkan tubuh sahabat nya tersebut seraya ikut berbaring sambil mengusap rambut randa yang masih terisak lalu berkata lagi Angga : My lovely ! Jika sudah puas menangis, berhentilah jangan menangisi sesuatu yang sia-sia, jangan menangisi sesuatu yang belum tentu akan menangisi mu ! jika sudah puas menangis maka berhenti lah. Randa pun mendongak melihat wajah angga lalu berkata sambil sesenggukan Randa : Da... dar.. daru di.. dii.. dia hikkksssssssssssss!! randa pun kembali terisak revan dan andre ikut naik ke tempat tidur lalu adre berkata dengan emosi Andre : Apa yang telah dia perbuat ! sehingga membuat mu menangis?! Revan : Berani sekali pria itu ! Membuat mu menangis !! b******k !! Angga : Ceritakan semua nya, agar kamu merasa lebih baik Lalu randa pun bercerita pada sahabat nya apa yang telah terjadi, dan ke empat laki-laki itu mengeram marah dan kesal seraya berkata b******k !! secara bersamaan, mereka menemani randa hingga gadis itu tertidur dan mereka pun ikut tertidur ya mereka tidur berlima di ranjang yang berukuran sangat besar bahka bisa tidur untuk muat dua orang lagi. Waktu menunjukan pukul 9 pagi namun mereka ber lima masih tidur dengan nyenyak hingga mereka mendengar ketukan pintu namun di abaikan nya oleh mereka, hingga asisstant rumah tangga tersebut memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar majikan nya karna majikannya tidak kunjung membuka pintu sebut saja bi waroh asisstant rumah tangga yang sudah bekerja sejak randa masih berumur 5 tahun, ya bi waroh sebelum nya bekerja untuk orang tua randa di bali namun ke dua orang tua randa menugaskan agar bi waroh menemani randa ke jakarta dan jadi lah saat ini bi waroh di jakarta sebagai asisstant rumah tangga randa yang bertugas dari mulai bersih-bersih memasak menyiap kan semua keperluan randa bahkan tugas untuk membangunkan randa jika randa kesiangan. Bi waroh pun masuk ke dalam kamar majikan nya laku menganga kaget melihat majikan nya tidur bersama teman pria nya ralat yang di ketahui sahabat majikan nya oleh bi waroh,tidak heran melihat mereka biasa tidur bersama dalam artian tidur yang sesungguh nya karna mereka sudah seperti saudara dan tidak mungkin melakukan hal-hal yang terlarang, bi waroh tau betul bagaimana majikan nya tersebut, majikan nya yang pandai menjaga diri dan tau mana yang baik dan tidak nya. Belum bi waroh membuka suara untuk membangunkan randa tapi angga lebih dulu bangun saat bi waroh membuka gorden kamar tersebut, lalu bi waroh berkata Bi waroh : Maaf den jika bibi membangunkan aden, karna bibi khawatir non randa kesiangan ke kantor Angga : Ssstttt ..... pelan-pelan bi biarkan saja randa tidur hari ini ia mungkin tidak pergi ke kantor hari ini. Bi waroh yang mendengar majikan nya tidak ke kantor lalu berkata dengan hawatir Bi waroh : Apa non sakit den? bi waroh sangat cemas pasal nya majikan nya tidak pernah mengeluh sakit atau apa pun itu, belum angga menjawab randa telah bangun lalu berkata Randa : bibi ..... lalu randa menoleh ke sebelah nya ada para sahabat nya tidur di ranjang nya Bi waroh : non randa baik-baik aja kan? non randa tidak sakit kan? bibi ambilkan obat ya non bi waroh sangat hawatir karna melihat mata sembab nan bengkak majikan nya tersebut, dengan cepat randa berkata Randa : Randa baik-baik aja bi, bi tolong siap kan sarapan bubur ayam ya bi buat teman-teman Bi waroh : Baik non kalau begitu, bibi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Randa pun bergegas untuk mandi, namun saat sedang berias ia ingat kembali akan kejadian semalam dan membuat nya terdiam di depan cermin tak mendengar panggilan dari sahabat nya yang baru saja akan bersiap turun untuk sarapan. Mereka pun sarapan meski sangat terlambat karna waktu menunjukan pukul 10 pagi namun mereka sarapan bersama, dan ya ke empat lelaki itu tidak pergi ke kantor hari ini mereka lebih memilih menemani randa yang sedang patah hati. Di tempat lain di rumah sakit, daru masih menunggu bastian papa nya yang sekarat akibat serangan jantung, belum lagi ranti mama nya pingsan karna syok melihat keadaan sang suami sekarat membuat ranti harus ikut di rawat di rumah sakit tersebut. daru menghubungi riko memberi tahu bahwa ia tidak bisa ke kantor hari ini. Daru pun teringat kejadian semalam, kejadian di mana ia kehilangan cinta nya karna kebodohannya hanya karna nafsu belaka ia dengan bodoh nya melakukan itu semua daru sangat menyesal mengapa bisa-bisa nya ia melupakan gadis nya, ya gadis nya meskipun ia ragu setiap kali mengingat meta daru ragu akan perasaannya terhadap randa entah karna rasa itu masih ada atau karna nafsu belaka. Di apartmen daru, meta berusaha menghubungi daru namun tak mendapat jawaban sehingga membuat meta kesal lalu berkata Kamu akan kembali menjadi milik ku daru, seharus nya aku tidak meninggal kan mu saat itu, harus nya aku tidak kembali pada dia yang dengan tega lagi dan lagi meninggal kan aku, karna dia aku menjalani hidup ku dengan mengobral tubuh agar dapat bertahan hidup glamour dan mewah, Akan aku singkirkan siapa pun yang menjadi penghalang di antara kita Begitu kata meta pada diri nya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN