Sementara itu di di kamar Ares, di The Earth, Ares mendesah kesal. Lagi-lagi Diana yang muncul. Bukan apa-apa, dia menyukai pasangan yang dominan, tapi dia ingin mencoba bersama Aphrodite. Sesudah selesai, Diana menarik dagu Ares menghadap wajahnya. "Kenapa? Kesal karena aku yang muncul? Aku adalah pelindung para perawan. Wajar kalau aku tidak mengizinkanmu menyentuh Aphrodite." Ares menggeram. "Bisa kau enyah saat aku bersama Aphrodite? Kau mengganggu saja!" Diana tertawa dengan riang. "Oh, ya?" Sebelas alisnya terangkat. "Kalau memang kau merasa terganggu, kenapa tadi yang aku dengar dan lihat sama sekali tidak menunjukkan hal itu? Malah kau terdengar sangat puas." "Sudahlah, kau memang paling bisa bersilat lidah. Kembalikan Aphroditeku! Aku mau bicara dengannya!" perintah Ares sambil