Fahri datang dengan membawa beberapa berkas-berkas. Wajahnya sedikit syok ketika melihat mobil Niko ada di depan rumah Niken. "Gila lo ya bang !" Kata Niko begitu melihat Fahri turun dari mobil. "Gue gak nyangka lo setega itu sama Niken. Lo gak waras ya bang ?" Niko mendorong bahu Niken. "Gimana kalau ayah sama ibu tau pabrik yang udah mereka bangun loe berikan kepada orang lain gitu aja ?" Tanya Niko lagi. "Tenang saja ! Sahammu tidak kuberikan, masih aman!" Jawab Fahri singkat. Bug ! Bug ! Bug ! Niko memukul Fahri hingga tersungkur di lantai. "Ini bukan masalah saham milik gue atau elo bang. Tapi ini masalah pabrik. Disitu ayah sama ibu yang membesarkan semuanya dari 0, tapi elo dengan seenaknya sendiri ngasih ke orang lain. Sadar gak sih apa yang lo lakukan bisa bikin aya