.Rian. Bersamamu, aku menemukan apa yang tak kutemukan ada pada diriku atau pun hidupku. Kamu adalah jawaban dari setiap doaku dan kesabaranku telah menunggu. *** Bibirnya tak terasa kebas meski senyum terus menghiasi wajah tampannya, tujuan datang untuk menjenguk Lia malah membuatnya makan siang bersama keluarga wanita itu. Makan siang mahal sesungguhnya, bukan seperti yang Rian tahu seumur hidupnya ini. Menu sangat sederhana, tetapi, rasanya kaya akan kasih sayang khas seorang ibu, suasana hangat dan tak hanya duduk sendirian. Inilah yang Rian mimpikan sejak lama. Rumah Lia sederhana, luasnya bahkan tak sampai seperempat rumah orang tuanya. arti keluarga yang tak ada di rumahnya, justru Rian rasakan sangat kental berada di rumah Lia. Saddam, adik laki-laki dari Lia belum menyukain