SWY- 27

1385 Kata

.Yulia. Senyummu menawanku, tatapan matamu mengikatku. Lalu debaran dijantungku memberi isyarat bahwa kamu belahan jiwaku. . . “Akh, pelan-pelan Lia!” Rian menahan perih pada luka di siku tangannya yang baru di sadari terluka saat Lia melihatnya begitu mereka sudah berada di ruang kerja Lia. Lia berwajah datar tanpa senyum, Rian terus memerhatikan wajah tunangannya dengan posisi yang cukup dekat saat ini Lia masih membersihkan lukanya agar tak infeksi dengan air hangat setelahnya tangan lentiknya telaten memegang kapas, obat merah di teteskan dan menekan-nekan rata di setiap luka Rian. “Sssstt!” Rian kembali mendesis, sebenarnya Lia yakin Rian bisa saja menahan rasanya memang perih tapi tak seberapa, hanya sengaja melakukan itu untuk menarik perhatian Lia yang diam saja seja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN