.Yulia. Janji pernikahan bukan hanya untuk bahagia bersama, tetapi juga menghadapi segala cobaan yang menyapa. Jika satu ujian datang lalu kamu langsung menyerah. Cintamu harus di pertanyakan, apa benar adanya? . . “Teteh...” Safa menatap kakak perempuannya yang hanya tersenyum kaku dengan tatapan mata kosong. Padahal biasanya akan tertawa jika dia dan Saddam saling melempar gurauan. Setengah jam lalu mereka sampai sini, sengaja datang untuk menemui Lia di toko dan makan malam bersama. Sedang makan pun Lia lebih banyak diam, bahkan masakan Ibu yang selalu membuat lahap, terlihat hambar di lidah kakaknya yang tidak bernafsu sama sekali. “Teteh Lia!” Saddam menyentuh tangannya membuat terperanjat. “Y—ya?” Safa menghela napas, “Teteh kayaknya capek deh, pulang saja